Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hello, 2022

Hello, 2022.

Rasanya enggan sekali untuk kembali menulis di awal tahun ini. Setelah setengah bulan lebih, saya baru mencoba menemukan kembali bagaimana cara menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Ini pun masih terasa kaku dan ragu. Entahlah, mungkin banyak gejolak yang sedang terjadi dalam diri saya.

Perasaan yang kadang tiba-tiba tak menentu, atau hal lain yang belum saya bisa jelaskan di sini. Intinya, sedang merasa megap-megap sekali. Ibarat kasarnya, kayak orang yang sedang terpapar Covid-19 varian delta. Susah napas.

Tapi ini bukan benar susah napas, melainkan himpitan batin. Pernah sesekali menangis. Kembali menghela napas. Seperti mengerjakan sesuatu yang tiada hentinya. Lelah, capek dan menyebalkan.



Jadi Insecure untuk Menuliskan Resolusi 2022


Hello, 2022

Karena kondisi hati dan pikiran yang sedang tidak menentu, mau menargetkan sesuatu di tahun 2022 ini pun jadi ragu. Rasanya sudah takut dulu. Apakah saya mampu? Bagaimana bila tidak tercapai? Padahal tahun-tahun sebelumnya pede saja menuliskan impian di awal tahun baru. Meski kenyataannya, banyak sekali yang missed atau hanya sedikit yang tercapai. Namun tetap happy-happy saja. Mencoba mengoreksi dan memperbaikinya setiap tahun.

Berbeda sekali rasanya tahun ini. Apakah beban saya ini sedang sangat berat? Atau hati saya yang belum bisa menerima 'sesuatu' yang harus saya terima? Padahal sudah mencobanya.

Hal ini membuat saya seperti dejavu ke merasa lelah yang berkepanjangan, yang aslinya itu tidak baik bagi kesehatan.


Gejala Depresi Sedang Menghantui Saya


Iseng mengikuti kuisioner tentang Kondisi Kesehatan Mental yang dibagikan teman di Facebook. Kalau enggak salah, salah satu teman bloger juga, Mba Erin yang punya blog Tomojikan. Saya ikutan isi dong. Hasilnya, ya ketawa tapi bener juga. Skor saya sampai 750 yang sudah memasuki depresi. Kwkwkwk. Ampun, aku kenapa bisa depresi, coba?

Tertawa sendiri menertawakan kekonyolan yang sedang terjadi dalam diri. Pantesan, perasaan yang tak menentu itu hadir. Ya, mungkin benar saya sedang depresi. Namun, penyebabnya belum saya temukan. Harus mengurai benang kusut ini satu per satu.


Pandemi Memaksa Tidak Liburan


Sebenarnya penyakit saya itu cukup klasik. Karena sudah terlalu lama di rumah terus. Rutenya hanya kantor - rumah sudah hampir 2 tahun ini. Jadi ya, dari segi mental saya terganggu. Pas kapan ke dokter juga hanya ditertawakan saja, "Makanya, Mbak, plesir, ojo neng ngumah wae. Ini sakitnya tuh bukan karena apa-apa, hanya kurang piknik," Wah, ini Pak Dokter tahu saja nih. Memang kurang piknik.

Rencana akhir tahun mau piknik ya gagal. Weekend kemarin mau liburan tipis-tipis juga gagal. Haduh, stress amat hidup gue! Mau piknik aja banyak gagalnya.

Sementara itu, pelampisannya nonton Drama China. Kalau yang lain pada demam Layangan Putus atau Sinetron Ikatan Cinta, Tukang Ojek Pengkolan, Buku Harian Seorang Istri, dan Love Story The Series; saya malah menyelesaikan Drama Love at Night, The Untamed, dan Sword Snow Stride. Mau mereview drama satu per satu saja masih malas, padahal sudah tamat semua.

Tapi ya itu, kembali ke permasalahan awal. Saya kangen liburan!


Penutup


Cukup sampai di sini dulu ya, curhatan saya. Mungkin lain kali bisa saya uraikan ketika benang kusut yang di hati saya mulai menemukan pola yang menarik. Karena, kata Shinichi Kudo aka Detective Conan, “Segala sesuatu itu mengandung pola, sekalipun benang kusut.” Haa, malah nyambung ke anime. Makin ngelantur saja nih, saya! Kalau diteruskan bisa-bisa nanti bahas Dragon Ball, Inuyasha, dan kawan-kawannya.

Well, berharap, semoga tahun 2022 lebih baik dari tahun kemarin. Semoga kita selalu diberi kesehatan, keselamatan, financial yang baik serta kebahagiaan selalu menyertai kita semua. Aamiin.

Okay, see next time, semoga bisa semangat ngeblog lagi. Terima kasih. :)
Eri Udiyawati
Eri Udiyawati Hallo, saya Eri Udiyawati. Seorang Perempuan yang suka menulis dan traveling. Blogger asal Purbalingga, Jawa Tengah. Suka menulis berbagai topik atau bahkan mereview produk. Email : eri.udiyawati@gmail.com | Instagram: @eryudya | Twitter: @EryUdya

6 comments for "Hello, 2022"

  1. Saya pernah ngerasain kok Mbak, sampai burnout gitu. Pas pandemi tahun 2020 atau awal 2021 gitu. Biasanya seneng jalan-jalan biarpun tipis-tipis cedhak omah, waktu pandemi saya parno banget akhirnya stress sendiri di rumah 😅

    Alhamdulillah benang kusut bisa terurai, bener tuh yang dibilang Sinichi kalo semua pasti punya pola. Semangat, Mbak. Semoga bisa plesiran lagi dalam waktu dekat, biar refreshing lagi. Amin amin aamiin!

    ReplyDelete
  2. saya udah nggak bikin target lagi.. biarkan mengalir aja deh.. karena bikin target tuh selain capek juga bulan kedua udah lupa ragetnya apa hahaha.. cuman berharap taun ini saya an keluarga sehat serta dilancarkan rezekinya

    ReplyDelete
  3. Pandemi gini harus banyak mikir banget, apalagi semua hal hampir dibatasi.. Walaupun tinggal didaerah wisata gini rasanya harus lebih extra untuk bisa berwirausaha agar dagangan dan usaha bisa laku dan menarik dilirik orang.. 2022 semoga semakin sukses!

    ReplyDelete
  4. Terkadang memang banyak tontonan yang nggak perlu kita review juga mbak. Yang ada malah bikin tambah mumet, cukup dinikmati. Dan bicara resolusi, menurut saya penting nggak penting juga sih dituliskan di blog. Saya sendiri sudah maju mundur ngedraft, nggak posting-posting dan Januari sudah mau habis.

    Tapi apapun, itu semoga 2022 semakin baik. Amiin YRA.

    ReplyDelete
  5. semoga pandemi secapatnya bisa kita taklukan yaa, Mba, agar kita bisa beraktivitas normal seperti sedia kala. Pandemi memang membuat banyak orang stress, huhuhu

    ReplyDelete
  6. Aamiin mba. Aku pun berharap 2022 ini jauh lebih baik. Stress kalo Inget 2 tahun ke belakang udh kehilangan banyak teman dan saudara, trip2 ku banyak yg dicancel dan direschedule Ampe skr blm ada kejelasan 🤣. Kadang utk menghibur hati, dibawa ketawa aja lah semua loss yg terjadi. Biar ga sedih2 amat 😅

    ReplyDelete