Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Salahnya Belajar Parenting Sejak Dini?

parenting
Parenting, ya ya ya, sebuah hal yang masih jadi wacana dalam hidup saya. Ya, masih cuma membaca-baca artikel tentang parenting karena belum bisa mempraktekkan. Kalau dilihat, cara mengasuh anak yang kekinian itu banyak macamnya. Kalau menurut saya sih, ya wajar ya, namanya juga zaman sudah berubah, pasti ada beberapa hal yang mengikuti perkembangan zaman, salah satunya parenting atau mengasuh anak. 

Buat saya pribadi, dalam hal mengasuh anak juga enggak ambil pusing-pusing amat (ya iyalah, masih baru baca-baca doang), selama orang tua dan anak saling nyaman. Dan mungkin yang terpenting pesan yang disampaikan oleh orang tua bisa dimengerti dan dipahami anak.

Selain itu, sebagai umat muslim, tentunya penting bagi kita untuk mengajarkan kepada anak-anak untuk menghapal Al Quran. Kalau bagi saya, hal ini tentu masih menjadi hal yang gampang-gampang susah. Karena masih dalam konsep bayangan saja. Namun, bagi yang sudah memiliki anak dan ingin mempraktekkannya, bisa banget belajar dan memahami apa yang sudah ditulis oleh Mbak Muthmainnah Yuria di Kumpulan Emak-emak Blogger dengan artikel yang berjudul Mengajari Balita Hapal Al-Quran dengan Ceria.

Membaca tulisan tersebut hati saya rasanya gimana gitu, pengin punya anak yang bisa hapal Al Quran juga. Tapi untuk mewujudkan punya anak yang begitu, saya sebagai calon orang tua juga harus tahu bagaimana cara mengajarkannya. Untuk itu, saya saat ini mulai belajar tentang parenting sedikit demi sedikit. Tujuannya tentu untuk memberi pengasuhan kepada anak dengan cara yang terbaik.


Tapi kan belum punya anak, ngapain belajar Parenting?

Bagi saya, tentang belajar itu enggak memandang siapa-siapa dan kapan pun. Apa pun yang mau dipelajari boleh-boleh saja, asalkan ilmu yang kita cari itu untuk kebaikan. Baik untuk dunia maupun akhirat. Jadi, saya rasa enggak masalah untuk belajar parenting meski belum punya anak.

Selain itu, banyak juga hal-hal yang dapat dipelajari untuk mempersiapkan punya anak, seperti :

1. Siap mental
Sebenarnya kalau sudah takdir untuk memiliki anak, siap enggak siap, pasti mental harus siap. Namun, jika belum punya anak, dan mencoba untuk mempelajari tentang mengasuh anak, merawat anak, membesarkan anak dan lainnya tentang pola pendidikan anak dari keluarga, diharapkan mental saya juga semakin kuat. Setidaknya saya memiliki gambaran bahwa kalau punya anak harus begini, begitu, dan enggak mudah baperan. Ditambah lagi, saya bisa mempersiapkan diri kalau sudah punya anak, jadwal untuk ngehangout pasti dikurangi (ini kudu siap mental banget bagi saya, Guys).


2. Budgeting
Hal ini bagi saya penting. Dengan belajar dari sekarang, saya sedikit demi sedikit mengerti akan kebutuhan apa saja untuk merawat anak. Dan mulai saat ini harus hemat untuk menabung untuk menyambut buah hati. Karena kita tidak tahu apa saja yang akan datang, jadi menabung dan membudgetnya itu perlu.

Ilmu parenting


3. Belajar sabar
Mungkin ini hal yang paling penting dalam belajar mengasuh anak, yaitu sabar. Jujur saja saya orang yang memiliki ego tinggi dan enggak sabaran. Nah, dari belajar parenting saya juga harus mulai bersabar. Karena kelak kalau punya anak, saya juga harus mengajarkan dengan sabar dan penuh kasih sayang.

4. Belajar tentang obat tradisional
Bukan maksud saya ingin jadi tabib atau sejawatnya, melainkan untuk mencoba mengobati penyakit ringan dengan cara-cara yang sederhana. Jadi ya, saya penginnya itu suatu saat nanti kalau anak sakit enggak dikit-dikit obat, bentar-bentar dokter, melainkan mencoba mengobatinya dulu secara alami dan tradisional. Ya, tentunya ini untuk sakit-sakit yang ringan ya, bukan demam yang sangat tinggi atau sejenisnya. Hehehe..


Nah, itulah beberapa hal yang bisa saya pelajari ketika mencoba memahami dunia ibu dan anak-anaknya. Mungkin masih sedikit ilmu yang bisa saya serap, karena terkadang teori dan praktek itu berbeda. Tapi apa salahnya kita belajar dan terus belajar?

Dan untuk mewujudkan semua itu memang tidak mudah, terlebih saya belum punya anak. Jadi, saya mohon doanya ya teman-teman, semoga tahun 2019 kami punya anak. Saya percaya doa yang diaminkan oleh banyak orang cepat terkabul. Karena saya sudah membuktikannya. Tahun 2015 saya meminta doa kepada teman-teman biar saya punya gadget baru yang lebih canggih. Alhamdulillah tahun 2016 saya menang lomba blog dan dapat smartphone baru yang kece. Kemudian tahun 2016 saya meminta bantuan doa kepada teman-teman semoga saya menikah di tahun 2017, padahal saat itu saya masih jomblo, sampai-sampai saya dicap sebagai Single Traveller. Kan nyesek banget. Namun Alhamdulillah, tanggal 06 Juli 2017 saya menikah. Dan kali ini saya juga meminta doa kepada semua teman-teman, semoga di tahun 2019 kami memiliki anak. :)


Terima kasih.

Eri Udiyawati
Eri Udiyawati Hallo, saya Eri Udiyawati. Seorang Perempuan yang suka menulis dan traveling. Blogger asal Purbalingga, Jawa Tengah. Suka menulis berbagai topik atau bahkan mereview produk. Email : eri.udiyawati@gmail.com | Instagram: @eryudya | Twitter: @EryUdya

4 comments for "Apa Salahnya Belajar Parenting Sejak Dini?"

  1. Semoga dipercaya untuk segera dapat momongan ya. Aamiin..

    ReplyDelete
  2. Kalau buat saya parenting malah harus dipelajari dari sebelum nikah. Ibarat orang memasak untuk makan siang, dari masih pagi kan. Simak juga cerita2 orang yang anak2nya istimewa, kan hidup nggak pernah tau akan diamanahkan anak2 yang seperti apa.

    ReplyDelete