Tetap Tangguh Menjadi Keluarga Jempolan di Tengah Pandemi Bareng BloggerDay 2021

Tetap Tangguh Menjadi Keluarga Jempolan di Tengah Pandemi Bareng BloggerDay 2021

Tahun telah berganti, tetapi pandemi masih saja menghantui kita semua. Mau melakukan apa saja tidak bisa sebebas dulu lagi. Kegiatan yang biasanya dilakukan outdoor kini harus di dalam rumah. Bahkan, ngantor saja, sebagian Work From Home (WFH). Otomatis penghasilan berkurang, karena tidak semua perusahaan membayar full gaji karyawan yang WFH. Masih banyak perusahaan yang memangkas gaji. Ya, mau bagaimana lagi. Inilah kenyataannya. Perusahaan sepi, sektor ekonomi benar-benar lemah akibat pandemi. Biasanya ekspor komiditi sekian container, terjun bebas hanya beberapa saja. Dan ini masih bisa dikatakan untung. Iya, beruntung masih bisa berproduksi dan laku walau lemah. Melihat kiri dan kanan, tak sedikit perusahaan yang memaksa harus tutup akibat pandemi.

Baca juga: 

Cara Asyik untuk Menjalani Aktivitas Stay at Home 

Pengalaman Rapid/Swab Antigen di Purbalingga

Pandemi Mengajarkan untuk Kita Semakin Kreatif

Saya memang bukan orang yang memiliki usaha sendiri, tetapi semenjak pandemi Covid-19 merambah, mau tidak mau saya harus berpikir ulang untuk mengelola keuangan keluarga agar tetap stabil. Yes, gaji kami memang tidak begitu parah goncangannya. Tetapi tetap saja berimbas ke pengeluaran harus benar-benar ketat. Mumpung kami bisa bekerja, harus giat menabung, karena esok hari tidak ada yang tahu.

Karena belajar dari kejadian itu, memaksa saya harus berpikir ulang. Apa yang dibeli harus benar-benar dibutuhkan. Pandemi mengajarkan saya untuk kreatif dalam mengatur keuangan untuk menjadi Keluarga Jempolan dalam menghadapi situasi yang tidak menentu seperti ini. Berikut ini langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk mengatur keuangan di musim pagebluk.

1. Tidak membeli barang yang tidak penting

Hal ini menjadi pilihan nomor 1, karena dulu suka belanja sesuatu yang hanya memenuhi ego keinginan saja. Sekarang, beli sesuatu ya harus yang benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat.

2. Menabung minimal 30% dari gaji

Pendapatan dan pengeluaran setiap keluarga itu berbeda-beda. Tetapi saya berusaha untuk menyisihkan penghasilan minimal 30% dari gaji. Yang biasanya setelah terima gaji bablas saja, saat ini harus ditabung.

3. Belajar investasi

Tidak banyak sih jumlah investasi yang saya keluarkan. Setidaknya mencoba untu membeli reksadana by online, yang kini bisa dibeli dengan mudah. Atau, cara yang paling mudah ialah beli emas. Entah itu dalam bentuk perhiasan maupun masih batangan.

Baca juga: Keuntungan dan Kerugian Menabung dalam Bentuk Emas

4. Mencari tambahan penghasilan

Dulu itu saya jarang sekali menerima tawaran job yang receh, tapi semenjak pagebluk melanda, saya jadi menerimanya. Alasannya ya simple, seberapa pun itu, oke, tidak masalah yang penting bisa menambah pundi-pundi uang.

Baca juga: Di Balik Layar Sebagai Working Mom dan Part Time Blogger, Ada Deretan Support System yang Mendukung

Itulah beberapa hal untuk mengatur keuangan di musim Covid-19, agar perekonomian kita tidak goyah, tetap menjadi Keluarga Jempolan dan tangguh. Namun, selain keuangan hal yang perlu diperhatikan ialah kesehatan. Tetap jagak jarak dan menghindari kerumunan. Sampai satu tahun lebih ini saya benar-benar menjaga jarak dengan siapapun. Menghindari acara yang banyak orang. Kalau bukan kita, siapa lagi yang menjaga? Karena acara-acara pertemuan itu bisa dilakukan dengan cara virtual. Toh, teknologi saat ini makin canggih. Seperti halnya acara BloggerDay 2021 yang bisa dilakukan dengan virtual.

Virtual BloggerDay 2021 Bareng Bloggercrony

Pada Sabtu, 06 Maret 2021, saya berbahagia sekali karena mendapatkan kesempatan untuk mengikuti acara tahunan yang diselenggarakan oleh Komunitas Bloggercrony Indonesia. Tahun-tahun sebelumnya acara akbar tersebut dilakukan secara offline di suatu tempat dengan mengundang 100 orang blogger. Tetapi, sejak Covid-19, pertemuan rutin itu ditiadakan dan diganti menjadi virtual.

Acara berjalan seru dan peserta sangat antusias meski hanya melalui zoom. Dipandu oleh Mba Gita sebagai MC, dan Mba Helen Sinarmata sebagai Moderator. Dimulai dengan pengenalan panitia BloggerDay 2021 dan struktur organisasi kepengurusan Bloggercrony Indonesia. 

Saya menjadi semakin tahu dan mengerti, bahwa di balik Komunitas Bloggercrony Indonesia ini banyak orang-orang hebat yang selalu siap sedia untuk memberikan hal-hal positif ke seluruh member khususnya dan pada semua blogger pada umumnya. Kemudian dilanjutkan dengan cara pembagian hadiah pagi pemenang kuis di Facebook, yang ternyata banyak sekali pemenang dan hadiahnya. Saya jadi ingin! :D

Bloggercrony ini merupakan salah satu komunitas blogger yang kece lho. Bukan hanya sharing tentang kepenulisan dan seputar blogging, tapi di sini juga saling support ketika ada yang membuka usaha. Tak heran, anggota BCC Squad sudah banyak yang bergabung dengan BLOGGERPRENEUR. Sehingga para anggota yang memiliki usaha bisa dibantu untuk meningkatkan omzetnya. Keren banget, asli.

Dalam acara Virtual BloggerDay 2021 ini banyak acara dan nara sumber. Di antaranya: Virtual Family Trip ke Amerika Serikat bareng Kak Idfi Pancani, Blogger Hangout ada Kang Maman Suherman, Mas Shafiq Pontoh, Mba Kania Safitri dan Bu Ifa Hanifah Misbach. Acaranya makin seru dari pagi sampai sore.

Virtual Family Trip ke USA Bareng Kak Idfi Pancani

Siapa yang ingin liburan ke Amerika Serikat? Saya tunjuk tangan paling cepet. Namun dalam situasi pandemi perjalanan kita sedikit dibatasi untuk menghindari kerumunan dan lain sebagainya. Beruntung teknologi semakin canggih, jadi kita bisa liburan secara virtual, salah satunya ke Amerika Serikat. Dalam acara BloggerDay 2021, Kak Idfi Pancani memandu kami semua untuk menjelajahi beberapa destinasi wisata yang epik untuk dijadikan tujuan.

Penuh semangat dan gembira, Kak Idfi mengajak kita jalan-jalan ke Patung LIberty, Air Terjun Niagara, Gedung Putih hingga ke Akuarium Georgio, dan bukan hanya itu karena sampai ke Univesal Studio hingga ke Disnelyland. Bayangan saya beneran terasa nyata liburan ke USA sana. Menjelajahi setiap tempat negeri Paman Sam itu. Yang paling suka itu pas ke Air Terjun Niagara. Ye, sebagai pecinta petualangan, melihat air terjun yang gede banget dan tinggi, membuat rasa bahagia kian menambah. Terlebih lagi, ini air terjun merupakan perbatasan antara Amerika Serikat dan Canada. Keren abis, air terjun ini milik dua negara.

Selain Air Terjun Niaga, yang saya idam-idamkan sekali ialah Disneyland. Siapa sih yang tidak ingin bertemu dengan Micky Mouse? Pasti mau, kan? Bukan hanya itu saja, kita juga bisa melihat bangunan-bangunan yang cantik dan nyentrik bagaikan di negeri dongeng. Membuat imaginasi saya terbang ke mana-mana, bak Aladin terbang dengan magic carpet red. Menjelajahi setiap sudut castil yang megah, dari bangunan satu ke bangunan yang lainnya. Bahagia banget ya, kalau jalan-jalan ke Disneyland, secara virtual saja sudah happy, gimana kalau yang beneran. Bertubi-tubi deh perasaan yang menggembirakan ini.

Setelah selesai jalan-jalan bareng virtual ke Amerika Serikat bareng Kak Idni, selanjutnya kami dihujani tentang ilmu kepenulisan oleh Kang Maman dan Mas Shafiq.

Content Creator Menemui Senjakala

Kata-kata yang paling menohok dari Kang Maman Suherman ialah ‘Ketika Content Creator Menemui Senjakala’. Ini nampol banget ngena ke hati, jiwa dan pikiran. Iya, bagaimana kalau sebagai penulis kita menemui senja kala dan tak digubris lagi oleh brand maupun pembaca? Masalah besar tentunya. Untuk itu, agar kita tidak menemui senja kala sebagai content creator, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Kreativitas, Inovatif, dan memiliki ciri khas yang beda. Tidak mengapa kita tetap menjadi seorang blogger, tapi kita harus berbeda dari yang lain. Kita harus dikenal oleh pembaca dengan sesuatu yang nyentrik, unik dan tidak dimiliki oleh blogger lainnya. Sehingga konten-konten kita akan tetap dibaca dan syukur-syukur evergreen. Ktia diharapkan, apa-apa jangan langsung ditelan mentah-mentah. Apa-apa diterima tanpa kita saring terlebih dulu sesuai dengan karakter kita atau tidak. Kalau kita seperti itu terus, ya sudah, bubar. Karena kita sama saja dengan yang lainnya.

Sedangkan Mas Shafiq Pontoh menegaskan bahwa tidak masalah kita tetap menjadi seorang blogger yang aktif dan eksis. Akan tetapi, dalam mempublish tulisan, itu harus mengandung unsur 5W + 1H dan SWOT Analysis, serta paham tentang algoritma platform yang kita gunakan. Kita juga perlu membangun kolaborasi, networking dan membranding diri dengan baik agar kita memiliki pembaca yang relevan, bukan semata-mata followers kita banyak. Karena followers banyak, belum tentu juga membaca semuanya.

Pembelajaran Jarak Jauh yang Penuh Tantangan

Meski anak saya masih bayi, tapi bukan berarti saya terbebas dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Pasalnya ada kedua adik saya yang masih SMP dan SMK. Untuk yang SMK saya bisa melepas dia belajar sendiri karena sudah cukup paham, tetapi yang masih SMP, masih membutuhkan bimbingan yang penuh. Rasa stres tak jarang melanda saya sebagai kakaknya. Karena permasalahan PJJ di kami bukan hanya agar anak mudeng dan paham apa yang disampaikan oleh gurunya, tetapi juga permasalahan signal internet yang sering tidak bersahabat. Ini benar-benar bikin saya geram atas kondisi yang terjadi dan tidak bisa melawannya. Karena banyak sekali faktor yang memengaruhi signal tidak stabil, salah satunya cuaca yang sering hujan. Sudah pasti langsung blank, jangankan buat internetan buat telepon biasa saja tidak bisa.

Baca juga: Serba-serbi PJJ yang Bikin Rempong

Dalam acara BloggerDay 2021 secara virtual ini juga dihadirkan narasumber tentang PJJ. Pertama ada Mba Kania Safitri yang juga seorang Influencer. Mba Kania di sini menceritakan tentang seluruh pengalamannya ketika mendampingi anak-anak PJJ. Yang mana cukup repot, kadang anak kurang paham, terus begini dan begitu, yang ujung-ujungnya malah membuat dirinya sendiri pusing dan stres. Jalan keluarnya, harus memiliki skala prioritas, mana dulu yang harus dikerjakan. Apakah itu pekerjaan, atau menemani anak belajar, atau pekerjaan rumah dan lainnya. Setelah terjadwal dengan baik, setidaknya menerapkannya akan lebih mudah dan teratur.

Kemudian narasumber yang kedua ada Bu Ifa Hanifah Misbach, merupakan seorang psikolog. Di sini beliau turut serta memperhatikan apa yang terjadi selama pembelajaran secara online. Dengan ilmu psikolognya beliau menjelaskan beberapa hal penyebab anak kesulitan belajar, tentang emosi anak dan spiritual. Hal itu sangat berkaitan erat dengan kecerdasan anak yang perlu diolah secara bertahap. Dan untuk PJJ seharusnya hanya untuk sharing experience, bukan mutlak sebagai pengganti tatap muka. Karena anak-anak masih kaget dengan sistem pembelajaran daring.

PJJ ini memang bikin drama di mana-mana. Saya berharap pandemi Covid-19 segera berakhir dan sekolah tatap muka segera dibuka. Selain kasihan sama anak-anak yang sudah jenuh dan bosan di rumah terus, juga kita sebagai orang tua sudah sangat lelah dengan sistem online yang seperti ini.

Special Thanks to BCC Squad and Partner

Acara Virtual #BloggerDay2021 terselenggara karena banyak sekali dukungan orang-orang hebat di dalamnya. Para pendukung tersebut yaitu KITATAMA EVENT @kitatama.id, Kak Idfi Pancani di Virtual Family Trip, Blogger Hangout ada Kang Maman Suherman, Mas Shafiq Pontoh, Mba Kania Safitri dan Ibu Ifa Hanifah Misbach. Juga tak lupa ada host yang kece dan keren Mba Gita Siwi serta moderator oleh Mba Helen Simarmata.

Bukan hanya mereka pendukung BloggerDay 2021, ada juga BLOGGERPRENEUR yang sudah mendukung jalannya BloggerDay 2021, seperti: @duorajistore @katalensaku.photoworks @ebigsoo_fashion_ @anesacooking @geraiaksesoris2 @aykoprojects @makarame @resepdapurayah @dapursesukahati @hennahijab_collection @asiboostertea @kitatama.id @sreehandmate dan @photo_coffee_ .

Tak terasa ribuan kata sudah saya tulis. Di akhir tulisan ini saya ingin mengucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Bloggercrony ke 6. Semoga di usianya yang semakin bertambah, Komunitas Bloggercrony Indonesia juga makin maju. Baik untuk para anggotanya maupun untuk seluruh Influencer di Indonesia. Tetap semangat dan sehat selalu. Terima kasih. :)