Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Merpati itu Kembali Terbang Bebas

merpati kembali terbang bebas

Suatu waktu yang telah lama bertahun-tahun. Merpati itu hanya terkukrung di dalam sangkar emas. Ingin membebaskan rasanya tak mungkin, bagaimana bisa bebas? Seluruh dinding sangkar tak memiliki celah. Kuncinya pun dibawa Sang Elang yang melalang buana ke negeri antah berantah. Merana sudah Merpati itu. Sendiri terkurung dalam sepi tanpa teman.

Namun, ia tak patah semangat, dia mencoba terus mencari celah agar bebas. Hingga suatu hari, hujan lebat mengguyur, sangkar emas itu terbawa banjir dan terombang ambing. Benturan dengan bebatuan dan Merpati itu hampir saja mati. Tak bisa berkutik apa-apa. Ia hanya mampu pasrah jikalau itu adalah akhir hidupnya.

Dan takdir pun berbeda, ia terdampar di suatu tempat yang baru. Begitu hijau pemandangan di sekitar. Bahkan, ada kebahagiaan baru, dinding sangkar itu rusak. "Oh, mungkin itu karena benturan dengan benda keras," pikirnya. Tak lama kemudian, Merpati itu pun keluar, mengepakan sayapnya lagi. Bahagia! Hanya kata itu yang bisa menggambarkannya.

Merpati

Tapi ia, tidak mudah untuk melupakan begitu saja akan kenangan lamanya. Merpati itu bertekad untuk mencari Sang Elang, pujaan hatinya. Dengan sayapnya yang indah, ia menelusuri seluruh pelosok negeri. Berharap, menemukan Sang Elang. Ah, namun sia-sia, Elang itu seperti di telan bumi, atau memang benar-benar ke negeri antah berantah yang tak ada di dalam peta.


Dan Merpati pun lelah. Pencariannya tak ada hasil. Ia pun setengah menyerah, putus asa dan kecewa. Beruntung dia bertemu dengan dua orang sahabat baru. Dua burung Cawi yang sama cantiknya itu mengajaknya untuk terbang mengelilingi dunia. Dan benar, begitu indah panorama ciptaan Tuhan itu. Merpati pun terkesima. Begitu antusias dan melupakan kesedihan hatinya yang tak pernah bisa menemukan sang Elang.


Pencarian mencari elang

Bahkan, Merpati itu, bisa terbang untuk bertemu dengan sahabat lamanya, Buruk Gagak Hitam yang jelek yang pernah ada. Ternyata, burung Gagak Hitam itu sedang membantu pohon yang digerogoti ulat. Meski pohon itu berteriak kesakitan, Gagak Hitam itu terus mematuk ulat dan memakannya. Berangsur-angsur pun pohon itu rindang kembali dan berbuah. Ah, Gagak Hitam itu memang selalu berbuat baik. Dia tak kan pernah meninggalkan sahabatnya yang sedang sakit, meski dulu si pohon itu pernah mengusirnya.


Dan ya, Merpati itu bahagia, melihat Gagak Hitam itu masih aktif dan seperti dulu. Hanya saja kesibukan dan kegiatannya sekarang ini sangat menyita waktu, bahkan Gagak Hitam itu rela meninggalkan keluarganya sesaat demi tugasnya. Satu minggu sekali ia bisa berkumpul dengan keluarganya.
Merpati terbang bebas

Merpati itu pun cerita banyak tentang kehidupan selama ini. Tentang Elang yang entah di mana, tentang kecewanya terhadap burung yang tangguh itu.

"Sudah kubilang dari awal, kau bodoh jika mencintainya," celetuk Gagak Hitam.

"Yeah, mungkin kau benar, aku dulu buta karena cinta dan pesona Elang yang begitu menggoda," kilahnya.

"Menggoda dari mananya? Melihat wajahnya saja aku muak dan ingin menghajarnya," ketus Gagak Hitam.

Merpati hanya bisa tertawa renyah mendengarkan pemaparan dari sahabatnya itu.


Setelah bercerita dan menitip salam untuk keluarganya, Merpati itu pergi lagi. Melanjutkan petuaangannya untuk menikmati keindahan alam. Dan yang terpenting baginya, dia bisa melupakan Elang itu. Sedikit demi sedikit, Merpati mulai melepas kenangan yang terus tersimpan di hatinya. Ia menyibukan diri, berbaur dengan hal-hal baru. Menyambangi kawan-kawan lamanya yang terputus yang tak pernah ada kabar. Hingga suatu hari, ia bertemu dengan sesosok yang berbeda.

Sesosok yang lebih berbobot dari Elang, matanya juga tajam. Sayapnya lebih indah dan menggelitik juga karena badannya kekar.

Ah, ternyata dia Garuda jantan yang penuh pesona. Bahkan, Merpati rela untuk berhenti dari mengelilingi dunia ini. Segala pesona itu, telah mengalihkan dunia Merpati.

Dan pada akhirnya pun mereka saling mengenal dan semakin dekat. Yang membahagiakan, tentunya mereka saling mencintai dan memutuskan untuk tetap bersama.


***The End***
Eri Udiyawati
Eri Udiyawati Hallo, saya Eri Udiyawati. Seorang Perempuan yang suka menulis dan traveling. Blogger asal Purbalingga, Jawa Tengah. Suka menulis berbagai topik atau bahkan mereview produk. Email : eri.udiyawati@gmail.com | Instagram: @eryudya | Twitter: @EryUdya

13 comments for "Merpati itu Kembali Terbang Bebas"

  1. Siapakah gerangan merpati itu?hahhaa dan siapakah Garuda itu hahaha >>pinisirin
    hi merpati jgn kau habiskan waktumu untuk Elang yang bahkan dengan teganya menutup duniamu kau berhak mendapatkan pengganti Elang yang jauh lebih baik :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha siapa yaaa.. Mungkin burung-burung yg suka berkicau di belakang rumah :D


      Iya, merpati move on, gak mau terperangkap lagi ;)

      Delete
  2. Halo Merpati, selamat menikmati indahnya asmara yang baru bersama Garuda Jantan :D

    Saat kita berhenti berharap pada yang tak bisa dipegang erat, kita akan bertemu yang lain yang bisa memeluk kita dengan erat. Kira-kira seperti itu ya :D

    ReplyDelete
  3. Terkadang memang harus ikhlas melepaskan. Sakit di awal mungkin, tapi dalam perjalanannya akan menemukan hal baru. Merpati yang kini bahagia bersama Garuda, semoga bahagia selamanya.

    ReplyDelete
  4. wah cerita menarik mbak
    kisah merpati dan garuda
    akhirnya bisa hepi ending ya
    jadi penasaran siapa merpatinya siapa garudanya
    ditunggu kisah lanjutan merpati dan garuda ini ya mbak

    ReplyDelete
  5. syukurlaaah..sang merpati akhirnya move on ya.. semoga bahagia selalu merpati bersama garuda pujaan hatinya.. ��

    ReplyDelete
  6. Siapa sangka bakal bertemu garuda ya disaat sedang berusaha melupakannya elang :P

    ReplyDelete
  7. Akhirnya bisa moveon juga ya si Merpati bersama Garuda yang lebih baik dari si Elang. Jadi teringat sama pengalaman masa lalu Hahahah

    ReplyDelete
  8. Menarik banget ceritanya, menggunakan burung-burung sebagai karakternya. Iya ya kita seringkali terpesona hanya pada fisik semata seperti Merpati yang terpesona pada Elang, tapi setelah kenal lebih lanjut ternyata nggak banget.

    Terkadang kita memang harus berani melepaskan untuk menemukan kebahagiaan yang sejati. Yeaay, semoga berbahagia selalu Merpati dan Garuda Jantan.

    ReplyDelete
  9. Pada akhirnya akan ada suatu waktu kita bisa melupakan seseorang dan memulai kehidupan yg baru.

    ReplyDelete
  10. Saya jadi menebak-nebak, apakah ini hanya sekedar cerpen, atau menggambarkan kisah di dunia nyata, hehehe. Soalnya seperti personifikasi, kayak nyata 😁. Tulisannya bagus.

    ReplyDelete