Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengaruh Covid-19 dalam Kehidupan Sehari-hari dan Lingkungan Sekitar

Pengaruh covid-19
Saat ini kita tahu, bahwa dunia sedang menghadapi pandemi Covid-19, termasuk negara tercinta kita juga terkena wabah tersebut. Dengan begitu, tidak bisa dipungkiri membuat banyak hal yang berubah dan harus dilakukan untuk melawan Covid-19. Berbagai upaya dilakukan agar penyebaran virus segera dihentikan. Meskipun banyak pro dan kontra, karena imbas dari wabah ini mengakibatkan dampak yang tidak main-main. Seperti halnya saya pernah menuliskan sebelumnya 7 Dampak Virus Corona yang Sangat Terasa.

Selain itu, bagi kehidupan saya pribadi dan lingkungan sekitar juga kentara sekali rasanya. Karena banyak hal-hal yang berubah dan dibenahi untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 tersebut. Dan berikut merupakan pengaruh dari adanya pandemi Covid-19 bagi saya dan lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari.

1. Mudah memiliki sifat parno
Well, tidak bisa dipungkiri dengan adanya virus Corona yang terus menyebar, kami jadi parno. Ada orang yang baru terlihat, langsung deh, ditanya detail banget. Dari daerah mana? Tujuannya datang ke sini untuk apa?


Kalau orang tersebut jawab datang dari luar kota, sudah pasti orang itu langsung disuruh ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mengecek kondisinya.

Ya, kami separno itu. Hiks hiks :(

2. Jadi rajin bersih-bersih
Meskipun Covid-19 itu mengerikan, ternyata ada hikmah lainnya yang bisa kami rasakan juga. Ya, karena kami saat ini jadi lebih rajin bersih-bersih, baik bersih-bersih rumah maupun membersihkan badan. 

Dan saya berharap, setelah Covid-19 hilang, kebiasaan yang satu ini tetap ada dan berlanjut.

Rajin bersih-bersih

3. Membuat pemuda Karang Taruna kompak
Ini hal yang sangat jarang yang bisa saya temui. Biasanya Karang Taruna itu ramai dan kompak ketika menyambut HUT RI. Namun, dengan adanya Covid-19 ini, mereka kompak untuk melakukan penyemprotan desinfektan ke setiap rumah di desa kami.

4. Membagikan sembako kepada orang yang tidak mampu
Masih dalam keaktifan pemuda Karang Taruna, mereka juga mendata warga yang tidak mampu, seperti janda, anak yatim, fakir dan orang miskin di desa. Yang kemudian diberi bantuan berupa beras. Mungkin terlihat kecil ya, hanya beras. Tetapi ini yang baru bisa kami lakukan. Semoga ada rezeki lebih lagi, agar bisa lebih banyak membantu dan jenisnya juga macam-macam.

5. Jadi rajin olahraga dan berjemur ketika pagi hari
Agar badan sehat dan bugar, serta bisa kuat dan tidak gampang sakit, tentunya kami harus berolahraga. Ditambah lagi berjemur selama sepuluh sampai lima belas menit di jam sembilan hingga jam sepuluh pagi.

Rajin berolahraga

6. Rajin mengkonsumsi Vitamin C
Ini saya banget, sampai-sampai saya (suami saya ding yang nyari :D) itu berburu Vitamin C di beberapa swalayan dan apotek. Awalnya masih mudah mencari, makin ke sini makin susah, kebanyakan sudah sold out alias kosong. 



7. Hajatan jadi sangat sederhana
Rencana pernikahan yang sudah jauh-jauh hari dipersiapkan, yang tadinya mau digelar di hotel, jadi dibuat sesederhana mungkin. Itu terjadi oleh keponakan saya yang kemarin tanggal 19 April 2020. Meski biaya hotel dan lainnya sudah terbayar lunas, resepsi pernikahan diundur sampai benar-benar kondusif. Jadi kemarin hanya acara ijab kabul saja. Keluarga juga tidak banyak yang datang, termasuk saya juga tidak datang.

Selain itu teman kerja suami saya juga mengalami hal yang sama. Pas tanggal 10 April 202, menikah hanya dengan akad saja tanpa resepsi. Yang penting sah.

Okay, teman-teman, itulah pengaruh Covid-19 yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan.

Dan saya selalu berdoa semoga kita terhindar dari virus tersebut. Semoga juga segera hilang agar kita bisa beraktivitas dengan tenang. 

Jangan lupa jaga kesehatan dan kebersihan ya, semuanya. Terima kasih sudah berkunjung.

Tulisan ini merupakan Day 2 dalam BPN 30 Day Ramadhan Blog Challenge 2020.
Eri Udiyawati
Eri Udiyawati Hallo, saya Eri Udiyawati. Seorang Perempuan yang suka menulis dan traveling. Blogger asal Purbalingga, Jawa Tengah. Suka menulis berbagai topik atau bahkan mereview produk. Email : eri.udiyawati@gmail.com | Instagram: @eryudya | Twitter: @EryUdya

11 comments for "Pengaruh Covid-19 dalam Kehidupan Sehari-hari dan Lingkungan Sekitar"

  1. Sebener nya semenjak ada pandemi ini orang semakin banyak melakukan hal hal positif ya. Mulai dari perbuatan sederhana sampai luar biasa. Dirumah aja sangat berpengaruh untuk melandaikan kurva memang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, aslinya efek pandemi gini ada juga hal yang berimbas positif. Dan semoga setelah pandemi hilang, efek positif itu masih tetap melekat.

      Delete
  2. Yang paling kerasa sampe sekarang kalo di komplek perumahan : Portal banyak ditutup disana sini sampe bingung mau lewat mana hehehe.

    Asli sih, banyak banget behaviour kita yang berubah semenjak ada corona ini. Aku bersyukur kemarin masih dikasih kelancaran untuk ngadain resepsi pernikahan dengan undangan hampir 500 orang. Tapi itupun benar-benar harus pake protokol yang ketat, dibagi beberapa sesi dan yang paling ga nyaman adalah ga bisa berjabat tangan. Kayak, gimanaaa gitu ya kita kondangan tapi jabat tangannya 'namaste' ala orang-orang india. Ga familiar tapi ya mau gimana lagi :(

    ReplyDelete
  3. PAsti ada hikmah ya mbak. salah satunya bisa lebih hemat ketika mengadakan acara kondangan. walau kalau bisa jangan parno juga jika ada orang di dekat kita lagi demam karena tidak selalu covid juga

    ReplyDelete
  4. Kalau hikmah pandemi yg aku rasakan, bikin aku jadi lebih menghargai uang mba 😆

    ReplyDelete
  5. Semenjak pandemi ini tiap kali pulang jalan2 kami selalu mandi walaupun semalam apapun. Untung sih ada water heater, jadi helpful banget.

    ReplyDelete
  6. Saya berusaha untuk berjemur minimal seminggu sekali, dan lebih menjaga kebersihan pribadi juga sih.

    ReplyDelete
  7. Sungguh dunia berubah drastis sejak pandemi yaa..
    Awalnya pasti terasa berat, tapi alhamdulillah...semoga kini masih kuat dan malah menjadi kebiasaan baik yang terus dilakukan.

    Kalau aku yang paling terasa adalah menggunakan masker.
    Karena aku dari dulu pakai niqab, jadi sekarang berasa punya banyak teman. Hehhee...

    ReplyDelete
  8. nggak juga sih, sekarang malah banyak yang udah kembali ke kehidupan semula sebelum gak ada covid. makanya tinggi lagi kan kasusnya? :( banyak yang udah eneg juga sama kehidupan prokes ketat maksimal gak boleh keluar rumah dsb. jenuh dan bosan. makanya terutama di jawa covidnya gila2an.

    ReplyDelete
  9. jadi lebih aware sama kesehatan yang paling terasa buat saya, karena dulu tuh anak-anak lebih gampang sakit namun dengan rajin konsumsi vitamin c jadi lebih baik imunitasnya. semoga kita selalu diberi kesehatan yang baik selama pandemi ini yah

    ReplyDelete
  10. Bagi saya sangat mempengaruhi psikis dan juga finansial. Entah sampai kapan kami bertahan sekadar dapat uang untuk makan dan keperluan urgent. Hiks, sungguh Covid ini bikin saya sedih berkepanjangan

    ReplyDelete