Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

4 Hal Mendasar yang Wajib Dipertimbangkan Sebelum Resign

4 hal yang mendasar yang harus dipertimbangkan sebelum resign

Hallo, kawan-kawan, di antara kalian semua, ada yang merasa galau dengan pekerjaan, enggak? Karena galau, terus deh pengen keluar atau resign. Tapi, yakin semudah itu mau resign? Hanya karena galau gitu sama sesuatu hal di tempat kerja. Kalau menurut saya, coba deh, pikir-pikir dulu sebelum memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan.

Memang hak kita untuk meneruskan atau tidak. Tetapi, alangkah baiknya sebelum berhenti bekerja, pikirkan masak-masak, karena ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan seperti hal-hal berikut ini :

1. Keuangan

Bukan maksud yang menulis artikel ini doyan belanja ya, jadi keuangan ditulis nomor wahid. Akan tetapi, keuangan merupakan hal yang paling mendasar yang wajib dipertimbangkan sebelum kita mengundurkan diri dari sebuah pekerjaan. Ketika bekerja akan ada aliran dana yang masuk, meski belum membuat kaya, tetapi bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Setelah resign, sumber uang kita mau didapat dari mana? Itu harus dipertimbangkan banget loh, biar enggak bingung untuk melanjutkan hidup, serta tidak stress karena enggak punya uang.

Uang memang bukan segalanya, tetapi sebagian kebutuhan hidup didapat dengan cara mengeluarkan uang.

Note : tidak berlaku bagi yang punya tabungan bengkak. Hahahaha.. itu sih, resign atau enggak, enggak pengaruh. :D

2. Alasan Mengapa Resign

Kalau mau keluar kerja harus benar-benar jelas penyebabnya. Jangan hanya karena ada temen yang enggak sreg terus enggak betah pengen cari kerja lain. Atau gaji segitu-gitu mulu kagak naik-naik. Jangan buru-buru deh, itu mah masalah kecil.
alasan resign

Kalau di tempat kerja kalian ada seorang atau beberapa orang yang kurang sreg, cuekin aja. Toh sama-sama lagi kerja, mending fokus ama kerjaan biar gaji naik. Kalau gaji belum naik juga, coba lebih rajin lagi, kalau belum naik juga, konsultasikan dengan atasan atau HRD. Belum naik juga? Nah itu baru, siap-siap buat cari yang lain. :D


Jadi, mau resign karena apa? Think big before you go.

3. Setelah resign mau apa?

Nah, ini nih, harus dipersiapkan matang-matang. Kita resign, terus setelah itu mau ngapain?

Kalau sudah ada kejelasan, seperti diterima di tempat kerja yang lebih baik, atau jadi Aparatur Sipil Negara, dan mengikuti permintan suami (bagi wanita yang sudah menikah); itu sih boleh-boleh saja. Setelah resign enggak akan bengong karena ada aktivitas atau pekerjaan lain.

Namun, bagi yang belum tahu mau ngapain, terus nyari kerja lagi, ngelamar sana sini, mending pending dulu kepengin resign-nya. Lebih baik fokus sama yang sekarang dihadapi sambil mengumpulkan pundi-pundi uang untuk modal usaha. Kan bisa banget tuh, kalau udah enggak kerja langsung deh buka usaha sendiri.


Semoga kita bisa mandiri dan buka usaha ya, kawan-kawan. Aamiiin...

4. Tingkat Emosi Jiwa

Hah? Apa maksudnya? Tahu enggak, kawan-kawan, orang yang enggak punya pekerjaan itu jauh lebih stress dari pada kita-kita yang suka sok sibuk ngantor. :P Sedikit cerita pengalaman pribadi, dulu di awal-awal tahun 2009 aku keluar dari perusahaan di Jakarta. Aku balik lagi ke Purbalingga, awalnya sih masih seneng, ketemu temen sekolah dulu, sapa sana sapa sini. Main ke sana main ke sini. Ya gitu deh, reuni kecil-kecilan. Tetapi setelah tiga bulan berlalu mulai bengong, “Kok hidupku gini amat ya?” Duit pesangon mulai abis, apa iya mau minta ke orang tua. Kan enggak enak, malu sama diri sendiri.

Karena tidak ada kegiatan itu bener-bener melelahkan pikiran, bahkan mengganggu emosi jiwa. Mau apa-apa rasanya jadi enggak enak. Mau makan enak pun kudu mikir uang nipis atau bahkan tidak ada lagi. Bener-bener bikin nyesek deh.

Akhirnya buat mengobati rasa kegalauan cari kerja lagi. Daftar sana-sini, dan Alhamdulillah ada perusahaan yang menerimaku, sampai sekarang (bahkan ada yang bilang saking betahnya jadi kayak udah berakar, susah keluar), hahahaha.

Baca juga: My Test

Dengan bekerja memang kita tidak mulus menjumpai atau mendapatkan mood baik. Kita juga sering mengalami tekanan, yang terkadang ingin teriak, “Bundet amat kerjaanku, apalagi akhir bulan!” Tetapi, di balik itu semua ada hal yang menyenangkan, pusingnya orang kerja pasti mendapatkan hasil, dibandingkan mereka yang masih nganggur, pusingnya mereka bingung karena enggak ada kerjaan.

Untuk itu, buat teman-teman yang mau resign, pikirkan lagi secara matang. Benarkah keputusan itu? Kalau hanya sekedar bosan dan jenuh, itu biasa. Padahal kita akan mengalami kebosanan tingkat tinggi kalau enggak ada aktivitas apapun. Ingat juga dulu masa-masa sibuknya nyari kerjaan, buat persyaratan ini dan itu. Mengikuti segala macam test dan interview. Sayang kan, kalau dilepas begitu saja.


Keempat hal itu merupakan hal-hal yang sangat mendasar yang harus dipertimbangkan sebelum mengundurkan diri dari kerja. Sebelum bertindak lebih jauh, mari kita pikirkan kembali. Dan teruntuk wanita yang sudah berkeluarga, jika suami meminta berhenti bekerja, lebih baik mengikutinya. Insya Allah akan lebih baik dan ada kegiatan lain yang tidak menjemukan (malah bisa fokus ngeblognya). Hihihihihi.


Kalau yang masih single baik pria maupun wanita, yuk semangat cari duit, karena salah satunya buat biaya pernikahan. Siapa tahu jodoh kita sudah dekat, kan enggak bingung lagi karena udah punya tabungan. Enaaahhh yang ini wajib diaminkan ya kawan-kawan... ^.^ ^_^

--

Sumber gambar : www.pixabay.com
Eri Udiyawati
Eri Udiyawati Hallo, saya Eri Udiyawati. Seorang Perempuan yang suka menulis dan traveling. Blogger asal Purbalingga, Jawa Tengah. Suka menulis berbagai topik atau bahkan mereview produk. Email : eri.udiyawati@gmail.com | Instagram: @eryudya | Twitter: @EryUdya

11 comments for "4 Hal Mendasar yang Wajib Dipertimbangkan Sebelum Resign"

  1. aku waktu resign kebetulan pertimbangan diatas ga aku liat pertimbangin
    soale nadzar :v kalau udah nikah mau jadi ibu rt aja :v *halah

    ReplyDelete
  2. Dulu saya resign karena memilih ikut suami, gak kuat LDR-an.......

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau sudah berkeluarga sii enggak masalah, karena ada Pak Suami yang mengalihkan dunianya, hahahah

      Delete
  3. hahaha emosi jiwa juga bisa karena kesennggol omongan orang lain y mba :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha iya, nyinyiran dari sebelah kita kadang bikin enek juga :D

      Delete
  4. perlu banget dipertimbangkan masak2 sebelum resign jangan sampai menyesal karena bisa jadi jetlag setelah itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, aku pernah merasakannya dulu. Resign kerja, terus bingung mau ngapain

      Delete
  5. Keuangan itu penting banget melihat biaya hidup semakin mahal euy

    ReplyDelete
  6. emang berat sih kalau resign, karena rutinitas setelah resign pasti berbeda banget. sebelum resign, beberapa bulan sebelumnya memang harus bikin list apa saja yang harus dilakukan :)

    ReplyDelete