Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menikahlah dengan Orang yang Sefrekuensi

Pernikahan adalah impian bagi setiap insan. Menjalani rumah tangga dengan orang terkasih akan membuat hati kita nyaman, tentram, dan damai. Bayangan indah-indah seperti itu selalu hadir oleh dua sejoli yang sedang merajut asmara. Gambaran bak negeri dongeng menghiasi di kepalanya.

Hanya sedikit yang memikirkan kehidupan setelah pernikahan itu banyak kerikil bahkan batu yang menghadangnya. Karena setiap rumah tangga selalu menemukan ujiannya masing-masing. Rumah tangga yang satu berbeda persoalaan dengan kapal tetangga. Semua itu sudah ada porsinya masing-masing. Untuk itu, dalam menghadapi badai, ujian, dan lainnya, perlu dilakukan bersama-sama. Bukan hanya dari seorang suami atau hanya seorang istri saja. Enggak akan bisa, pasti oleng kalau hanya salah satu saja yang berupaya.




Alasan Harus Menikah dengan Orang yang Sefrekuensi


Menikahlah dengan orang yang sefrekuensi

Disclaimer
dulu ya. Tulisan ini berdasarkan pengalaman pribadi, jadi bisa saja ketika diterapkan orang lain belum tentu pas.

Bukan untuk menakut-nakuti muda-mudi yang hendak ke pelaminan. Melainkan untuk memantapkan bahwa pasangan kita adalah orang yang tepat yang Insya Allah untuk dunia dan akhirat kelak.

Untuk itu, yang masih jomblo-jomblo, sebaiknya mencari pasangan yang sefrekuensi. Sefrekuensi di sini bukan maksud harus sama-sama dari hartanya, bukan juga dari latar belakang pendidikanya, tapi lebih menitikberatkan ke komunikasi, pandangan hidup, kebiasaan, dan cara mencari solusi ketika ada masalah.


Berikut merupakan alasan mengapa kita harus menikah dengan orang yang sefrekuensi.

1. Komunikasi Akan Lancar


Salah satu hal penting dalam rumah tangga adalah komunikasi. Meskipun kita sebagai perempuan sering kali kasih kode ke suami yang sudah dimengerti, tapi kalau satu frekuensi, akan tetep nyambung. Ya, walaupun kadang kala ada bumbu debat. Tapi asyik juga kok debat sama pasangan, selama dua-duanya menanggapinya dengan kepala dingin.

2. Lebih Mudah Memahami Satu Sama Lainnya


Kalau sudah satu frekuensi, pasti gampang banget buat memahami kebiasaan masing-masing. Dari obrolan jokes garing, makanan kesukaan, berapa lama di kamar mandi, sampai tahu lagi menghadapi situasi apa, entah tentang pekerjaan atau pertemanan.

3. Jadi Partner Ghibah Terbaik


Wkwkwkwk, maafkan ya. Kalau sudah klop, membahas sesuatu dengan pasangan itu memang tak ada batasnya. Bahas soal 'A' sampai ke akar-akaranya, dikupas tuntas. Senengnya excited banget gitu lho, jadi ujung-ujungnya ketawa. Seperti yang pernah disampaikan oleh Ibunda Cinta Laura, kalau Cinta Laura itu mencari yang sepemikiran. Di pikiran Cinta bukan tentang ganti tas, sepatu atau barang branded lainnya, melainkan tentang berdonasi, membantu orang-orang yang lemah, menyekolahkan anak-anak yang terlantar, dan lain sebagainya. Kalau pasangannya tidak sefrekuensi, tentu saja cita-cita mulai itu akan terbentur dan hubungan akan menjadi renggang.


4. Mimpi Kita Akan Didukung dan Dilalui Bersama-sama


Ketika menikah dengan orang yang sefrekuensi dengan kita, maka mimpi kita juga mimpinya. Saling bahu membahu untuk mewujudkannya. Namun, sebaliknya ketika hubungan yang tidak sefrekuensi, bisa jadi mimpi kita dianggap terlalu tinggi atau malah tak berharga.

5. Banyak Canda dan Tawa


Terkdang, tanpa kita mengatakan, sudah tahu apa yang dimaksud dengan pasangan kita. Hal-hal receh bisa menjadi hal yang membahagiakan. Mengobrol atau melakukan sesuatu yang absurd dan berujung tertawa.

Penutup


Well, itulah seklumit tentang wejangan dalam mencari pasangan. Buat teman-teman yang masih jomblo, tenang saja, jodoh pasti akan bertemu. Sekarang saatnya memantaskan diri, berkarya, dan tetap jalin silaturahmi dengan baik. Karena kita tidak tahu jodoh kita akan datang dari mana.

Keep smile dan tetap semangat, ya!
Eri Udiyawati
Eri Udiyawati Hallo, saya Eri Udiyawati. Seorang Perempuan yang suka menulis dan traveling. Blogger asal Purbalingga, Jawa Tengah. Suka menulis berbagai topik atau bahkan mereview produk. Email : eri.udiyawati@gmail.com | Instagram: @eryudya | Twitter: @EryUdya

9 comments for "Menikahlah dengan Orang yang Sefrekuensi"

  1. Bener ya, Mba. Ternyata mencari yang sefrequensi itu tidak semudah cara menyampaikannya.
    koakwoakwokawokaw.. Selalu bilang begitu, tapi susah banget nemunya -___-

    ReplyDelete
  2. Iyaa kak. Sekufu ternyata bukan dari harta atau riwayat pendidikannya ya. Tapi sayu frekuensi. Yang bisa menjadi support system dalam berkarir. Yang bisa paham dengan dunia kita. Sehingga nggak dikit2 ngambek. Alamakkk.

    ReplyDelete
  3. Aku sama suami tuh, beda banget.
    Huhuhu.. tapi justru karena beda banget inilah, kami merasa saling mengisi dan saling mendukung satu sama lain. Kabar baiknya, kami jadi saling menularkan hal-hal kesukaan kami ke pasangan.
    Kaya aku suka musik, suami engga.
    Suami suka banget nonton film, ((aku dulu gak seberapa, hihih.. jadi ketularan))

    Se-frekuensi kami adalah sama-sama orang Surabaya.
    Jadi karakternya ya..kurang lebih sama lah yaa.. Hihihi.. ((pede amat))

    ReplyDelete
  4. Kalau kata orang menikah itu kan nyari teman ngobrol seumur hidup jadi memang wajib nyari yang sefrekuesi.

    ReplyDelete
  5. Setuju banget dengan tulisan ini sih mbak. Apalagi kunci utamanya di komunikasi. Kalau komunikasinya dua arah bisa saling tersampaikan, akan jadi lebih mudah
    Iya, kalau udah sefrekuensi tuh ada topik tertentu jadi digoreng berdua deh wkkwkw

    ReplyDelete
  6. Betul, menikah dengan yang sefrekuensi itu akan lancar dalam hal komunikasi. Karena perlu kita ingat sih ya, mbak, dalam berhubungan seumur hidup ini, yang dibutuhkan adalah komunikasi yang baik.
    Kalau komunikasi baik, pemikiran bisa sama (meskipun mungkin ada api-api konflik kecil tapi tak apa), maka visi misi keluarga bisa terjalin dengan baik

    ReplyDelete
  7. Aku selalu berdoa yang baik, semoga aku mendapatkan pasangan hidup yang satu frekuensi, komunikasi nyambung. Setidaknya, ada teman cerita dan saling mendengarkan nantinya ;)

    ReplyDelete
  8. menikah dengan orang yang sefrekuensi itu pastinya jadi dambaan semua orang ya Mbak, asyik banget pasti tuh kalau pasangan sefrekuensi, bisa jadi saling lihat aja tanpa berkata udah saling tau apa isi hati, eaaa.

    ReplyDelete
  9. Benar mba, hampir 20 tahun saya menikah, jatuh bangun ga terhitung tapi Alhamdulillah masih disatukan Allah karena satu frekuensi; sama-sama senang di rumah, ga suka kompetisi, suka olahraga, icip2 makanan, dan bercanda.

    ReplyDelete