Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Karena Aku, Pernah Mengalaminya

www.erycorners.com
Manusia..
Pada dasarnya tercipta dari tanah
Pun akan kembali juga menjadi tanah
Dan pada masa menikmati keindahan duniawi
Mereka sering lupa dari mana asal tercipta

Keadilan tak lagi ada
Kasih sayang telah sirna
Hanya acuh dan cibiran yang menjelma
Berhari-hari menguntai menjadi nyanyian
Nyanyian yang mampu menikam hati
Nyanyian yang bisa menggores luka di dasar sanubari

Kadang kuberpikir, adilkah ini, Tuhan?
Mengapa semua terjadi padaku
Kapan ini berakhir?
Tanyaku menahan sesak

Rasanya, ingiku ledakkan semua yang telah membara di dalam kalbu
Menghancurkannya hingga luluh berkeping
Tiada tersisa
Namun kutak sanggup, aku tak bisa

Biarkan saja perang terjadi di dalam hatiku
Biarkan saja aku yang merasakan sakit ini
Iya, biarkan saja, semua ini terjadi
Karena kusanggup

Karena aku pernah melewati jalan setapak berduri
Yang lebih mengerikan dari pada ini
Karena aku pernah terombang-ambing di tengah laut
Dengan hujan badai
Sendiri, sunyi, mencoba mengumpulkan puing-puing hatiku yang berserakan
Dan karena aku pernah sendirian berjalan menyusuri lorong yang gelap
Dan semua itu telah kulewati sendiri

Karena aku, pernah mengalaminya
Eri Udiyawati
Eri Udiyawati Hallo, saya Eri Udiyawati. Seorang Perempuan yang suka menulis dan traveling. Blogger asal Purbalingga, Jawa Tengah. Suka menulis berbagai topik atau bahkan mereview produk. Email : eri.udiyawati@gmail.com | Instagram: @eryudya | Twitter: @EryUdya

9 comments for "Karena Aku, Pernah Mengalaminya"

  1. Kalo lagi diuji kita sering bertanya gitu ya "Kenapa harus aku?" Tapi toh ternyata kita bisa ngelewatin pada akhirnya. Dan setelah lewat biasanya kita baru bisa ambil hikmahnya :)

    ReplyDelete
  2. Daleeem banget maknanya. Pasti nulisnya pas lagi merasa sedih karena bertemu dengan ketidakadilan 🙏🏻.
    Ini tulisan tahun 2017, semoga tahun 2021 ini mbak Ery berjaya dan senang selalu ^^

    ReplyDelete
  3. membaca untaian kata ini..jadi teringat bertahun sudah tak menguntai kata lagi..hiks..kangen juga..

    ReplyDelete
  4. tetap semangat ya mbak ery
    Allah menguji kita sesuai batas kemampuan
    kadang solusinya cuma 2: sabar dan waktu
    tapi ya memang kita kadang gak kuat juga
    tapi selama tahu pegangannya apa, Inshaa Allah lulus sampai akhir

    ReplyDelete
  5. Kalau dibacakan puisinya pasti emosinya dapat banget nih. Dalam bangt puisinya mba eri.. Kalo emosi emamg luapannya lebih terasa kalau bikin puisi ya.

    ReplyDelete
  6. pengalaman buat kita jadi bisa lebih tegar menghadapi cobaan yang ada ya Mbak.
    Semangat :)

    ReplyDelete
  7. Terkadang aku berpikir, "Karena aku pernah mengalaminya.."
    Apakah bisa lebih kuat ketika ujian yang sama datang kembali?
    Pertanyaan yang gak bisa ku jawab dan aku enggan menjawab. Karena ujian itu biasanya hadir ketika jiwa sedang lengah. Di saat jiwa tak siap menghadapinya.

    Namun doaku tetap satu.
    Semoga Allah jangan menginggalkanku ketika ku butuh...

    ReplyDelete
  8. Baca ini aku melow banget mbak. Jadi mendadak ingat kenangan di masa lalu. Berjuang sendiri untuk bangkit setelah jatuh itu rasanya berat.

    Sukses buat mbak Ery ya. Tetap semangat. Puisinya sangat penuh makna.

    ReplyDelete
  9. Mbak, baca ini jadi berkaca-kaca. Kok ya pas sama suasana hatiku pagi ini. Eh tapi jadi lebih lega juga. Mungkin karena sudah bisa melepaskan emosi. Terima kasih ya Mbak.

    ReplyDelete