Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cinta atau Komitmen?

Kembali lagi dalam masalah cinta. Memang kalau membahas cinta itu tidak akan pernah ada ujungnya. :D

Cinta atau Komitmen? Sering kali kita bertanya sebenarnya apa sih yang membuat hubungan itu langgeng hingga akhir hayat? Cinta yang begitu besarkah? Atau sebuah komitmen yang dilakukan oleh kedua pasangan?

Jika sebuah cinta yang membuat langgengnya sebuah hubungan, tentu saja tidak akan pernah ada yang tersakiti dan menyakiti. Tidak akan pernah ada perceraian atau pun perpisahan yang menguras air mata. Cinta memang terkadang rumit. Memang cinta pada padangan pertama itu selalu ada. Tapi, sebenarnya untuk tetap berlangsungnya sebuah hubungan bukan hanya cinta. Karena dalam perjalanan cinta, sang waktu akan menguji, di situlah sebuah komitmen akan berperan. Mau melepaskan? Atau mau mempertahankan?


Memang harus diakui bagi sebagian orang, mendapatkan cinta itu tidak mudah. Apalagi mereka yang pernah mengalami sakitnya mencintai. Tentu saja mereka akan berpikir dan berhati-hati ketika harus kembali dalam dunia cinta. Namun, perlu diketahui, mendapatkan cinta itu tidak sesulit mempertahankannya, karena sesungguhnya mempertahankan cinta itu akan banyak mengalami ujian dari setiap langkah yang dilaluinya.

Cinta atau Komitmen

Meskipun sudah terbiasa bersama dan saling mencintai, ketika tidak ada komitmen itu pun percuma, sama saja, pasti akan berakhir. Karena sesungguhnya yang paling penting dalam sebuah hubungan adalah komitmen. Lihat saja mereka yang sudah berkeluarga. Seorang istri akan bangun pagi-pagi untuk menyiapkan segala keperluan suaminya. Kalau bukan sebuah komitmen dan tanggung jawab dia sebagai istri, mana mau, karena ketika masih menjadi seorang gadis, dia jarang sekali memikirkan keperluan orang lain di pagi-pagi. Pasti dia yang dipikirkan persiapannya sendiri untuk beraktivitas.


Lalu, seorang suami, dia pergi pagi untuk bekerja, menafkahi istrinya. Yang mana sebelumnya dia bekerja untuk dirinya sendiri atau pun keluarganya sendiri. Tetapi, kehidupan setelah menikah membuatnya bertanggung jawab untuk mencukupi segala kebutuhan dirinya dan wanita yang disebut sebagai istrinya itu. Kalau bukan sebuah komitmen, untuk apa dia capek-capek tapi hasilnya dia berikan kepada istrinya?


Sebesar apa pun cinta yang dimiliki, jika tidak ada komitmen, semuanya pun akan hancur. Sepeduli apa pun sebuah komitmen jika tidak ada cinta, maka semuanya akan tandus. Ibarat sebuah tanaman namun tidak pernah dirawat, maka akan gersang dan kering.
Eri Udiyawati
Eri Udiyawati Hallo, saya Eri Udiyawati. Seorang Perempuan yang suka menulis dan traveling. Blogger asal Purbalingga, Jawa Tengah. Suka menulis berbagai topik atau bahkan mereview produk. Email : eri.udiyawati@gmail.com | Instagram: @eryudya | Twitter: @EryUdya

1 comment for "Cinta atau Komitmen?"

  1. Saya tergolong orang yang sulit mendapatkan cinta. Melalang buana, mengembara demi mendapatkan tulang rusuk yang hilang. ah itulah cinta, yang tidak ada habisnya untuk menjadi cerita.

    ReplyDelete