Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Susur Gua Lawa di Malam Hari? Siapa Takut?!

Susur Gua Lawa di Malam Hari? Siapa Takut?!
Hello, Guys, saatnya melanjuktan perjalanan ya, setelah kemarin saya cerita tentang Jelajah Desa Serang yang Tak Kan Tergantikan, sorenya kami langsung menuju Gua Lawa. Perjalanan yang kami tempuh tidak terlalu lama, sekitar dua puluh menit saja. Dekat kan, Serang dan Gua Lawa? Jadi, kalau sudah ke Desa Serang, alangkah baiknya menuju ke Gua Lawa juga.

Kami sampai di Kawasan Objek Wisata Gua Lawa pukul 17.25 WIB. Suasana sudah sepi dan cukup hening karena kabut sangat tebal. Kami segera masuk ke hotel di dekat Gua Lawa. Untuk kelompok perempuan ada di kamar bagian bawah dan terpisah dengan kaum adam. Wo ya dong.. harus dipisah!

Hotel di sini cukup bersih, terdapat kamar mandi dalam. Malahan untuk kamar hotel yang laki-laki, di dalam kamar ada ruang tamunya juga. Sehingga cukup luas ruanganya, terdapat televisi dan kursi tamu yang cukup panjang.

www.erycorners.com
Difotoin sama anak yang punya warung bakso. Lumayan buat anak usia 6 tahun.

Setelah mendapatkan kamar, saya istirahat sejenak, oh ya, saya sekamar sama Rakhma Lutfita. Terus kami ke kamar temen yang di sebelah kami, melanjutkan ngobrol ngalor ngidul dan yang diakhiri/sepakat bahwa kami lapar. Sangat lapar. Jadi saya, Rakhma dan Yohana mencari makanan. Warung-warung yang di dekat penginapan sudah tutup. Kami masuk ke kawasan Gua, masih ada yang jualan rupanya. Saya pesan bakso, Rakhma pesan nasi pecel dan Yohana pesan mie ayam.


Okay, makan cepat karena lapar, selain itu hari mulai gelap. Kami harus segera kembali ke penginapan. Kami bertiga sepanjang jalan setapak yang sudah diaspal itu ngoceh enggak jelas karena takut. Angin cukup lebat. Desirannya mampu meniup atap sebuah gazebo, tapi karena kami sudah ketakutkan, kami langsung lari terbirit-birit. Sumpah, ini adalah hal konyol yang terjadi dalam hidup saya. Demi apa coba, takut sama angin yang bertiup mengenai atap gazebo, yang membuat atapnya bergoyang-goyang dan bunyi. Wkwkwkwkw.

Sampai di penginapan kami tertawa ngakak. Kok bisa-bisanya kami ketakutan. Dan tak berapa lama kemudian saya mendapatkan pesan dari suami saya, dia menyusul. Yee...

Pukul 18.50 WIB saya jadi makan bakso lagi menemani suami dan teman kami, Mas Bangkit, Ketua Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Regional Kabupaten Purbalingga. Sambil ngobrol-ngobrol, enggak terasa sudah malam. Kami mau kembali ke penginapan, ternyata sudah dihadang Naufal untuk segera ke lokasi Gua.

www.erycorneres.com
Mari makan malam lagi (dan saya makan malam yang ke tiga)

Okay, meluncur ke Aula dekat Gua. Dan... di situ makan malam. Ha, jangan tanya perut saya gimana ya, dari tadi makan mulu. Ini menunya enak banget. Ada sambel urap, ada ayam fillet dengan saus nanas. Hmm, maknyus banget, saus nanasnya itu lho, Guys, yang beda dari yang lainnya. Ada rasa manis, asam, pedas juga. Cocok banget sama ayam goreng filletnya.

www.erycorners.com
Gerbang masuk ke Gua Lawa

Setelah kenyang kami lanjutkan expedisi malam hari untuk menyusuri gua di malam hari. Huah, serem gak ya? Kalian berani? Karena ini ramai-ramai jadi saya berani. Kalau sendiri siang pun ngacir. Hahahaha.

www.erycorners.com
Kerlap-kerlip lampu di dalam gua yang  membuat pemandangan semakin menawan

Gardu depan Gua Lawa sudah berbeda dari yang dulu. Kalau dulu ada patung menyerupai kelalawar di pintu masuknya. Kalau sekarang gardunya lebih besar dengan tata lighting yang menawan.

www.erycorners.com
Gua Lawa saat ini yang sudah banyak perubahan dari tahun-tahun sebelumnya

Langkah demi langkah kami memasuki gua. Terdengar jelas suara tetesan air yang jatuh dari dinding-dinding gua, membuat suasana di dalam gua makin sunyi dan pas.

Samping kanan-kiri saya itu kolam dari air yang menetes dari langit-lagit gua

Cahaya lampu temaram yang terdapat di pinggiran gua, membuat ruang di dalam sini cukup terang. Konsep lampu yang dipasang di sini juga bagus karena lampunya berwarna-warni. Ada hijau, orange, biru, pink. Sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung.

www.erycorners.com
Suasana Cafe di dalam gua saat siang hari

www.erycorners.com
Lawa Coffee Shop

Kami menyusuri setiap lorong dan menemukan sebuah cafe di dalam gua. Namun berhubung malam sehingga cafe tutup. Iya lah, masa buka terus, toh enggak ada pengunjungnya kalau malam. Cafe di dalam gua ini juga sangat menarik, kalau pas siang cafe ini menyediakan aneka maknan dan minuman/jus. Pengunjung yang lelah setelah mengitari gua tentu bisa istirahat di sini sambil menikmati minum yang menyegarkan.

Altar/balai pertemuan ketika malam hari, sehingga tidak ada cahaya matahari yang masuk

Puas duduk-duduk ala-ala orang di cafe, kami lanjutkan perjalanan dan tiba di lorong gua. Kanan kirinya kolam yang bersumber dari air tetesan atap gua. Selanjutnya kami dibawa ke altar atau mimbar di dalam gua. Dulu sebelum diperbarui, di ruangan ini berisi tumpukan batu-batuan besar. Tapi kini bisa untuk upacara, atau untuk pengambilan foto pre wedding/after wedding.

www.erycorners.com
Altar/balai pertemuan pada saat siang hari ada cahaya matahari yang masuk.
Menambah pemandangan semakin cantik

Katanya kalau siang hari ini di sini cakep banget. Karena ada sebuah celah kecil yang mana sinar matahari bisa masuk ke dalam ruangan ini. Hmm.. jadi pengen siang hari ke sini.

Setelah ambil beberapa jepretan foto, kami menuju pintu keluar gua. Melalui lorong gua yang sunyi dan gelap serta jalan yang sedikit menanak. Jalannya sudah bagus, enggak licin karena sudah dipaving. Kami tetap bergembira karena puas menyusuri Gua Lawa di malam hari.

Selanjutnya kami ke aula untuk sharing tentang wisata Purbalingga dan 'menikmati' dinginnya malam yang disertai hembusan angin. Waktu makin larut, mata saya enggak kuat lagi, jadi sebagian kembali ke kamar untuk istirahat, termasuk saya.

Saya langsung menuju kamar untuk beristirahat, tak lama kemudian disusul Rakhma juga mau beristirahat. Ngantuk dan capek. Besok pagi masih ada agenda kegiatan juga.

Untuk hotel di sini enggak perlu AC ya, di sini perlunya selimut. Hahaha, lah iya, sudah dingin ngapain pakai AC, saya saja rebutan selimut sama teman sekamar saya, Rakhma. Sampai-sampai sprei saya gulung jadikan selimut. Brrr.. dingin banget.

www.erycorners.com
Selamat pagi, Guys... 

Dan tak terasa, pagi sudah menjelang. For your infomation, saya enggak mandi, enggak tahan sama airnya. Wkwkwkwkw. Setelah gosok gigi dan cuci muka saya ke kamar cowok menemui suami. Niatnya mau mengajak sarapan bareng. Tapi malah di kamar cowok sudah ada cemilan, jadi saya ngemil di situ. Terus ngobrol ngalor ngidul yang akhirnya kami semua sarapan di salah satu Warung Nasi langgannya Mas Tomo. Oh ya, Mas Tomo ini juru kunci alias salah satu orang yang bertanggungjawab di Kawasan Objek Wisata Gua Lawa. Beliau itu tahu tentang seluk beluk Gua Lawa.

www.erycorners.com
Sarapan bareng

www.erycorners.com
Sentra Olahan Nanas 'PINNE'

Sarapan selesai, kami ke tempat pengolahan Nanas. Jalan kaki sedikit nanjak, saya rada loyo juga. Hihihihi... Untungnya tidak jauh dari pintu gerbang Gua Lawa.

Buah Nanas yang akan dieksekusi untuk dijadikan berbagai makanan

Di tempat pengolahan ini kami melihat mereka membuat Setup Nanas, Sirup Nanas, Kerupuk Nanas, dan lainnya yang terbuat dari Nanas. Kami juga melihat beberapa orang pekerja perempuan yang sedang mengupas Nanas. Serta kami juga menjajal memotong adonan nanas yang akan dijadikan kerupuk nanas. Hee.. ternyata memotong adonan untuk dijadikan Kerupuk Nanas itu berat. Saya mencoba dan pegel juga tangannya.

www.erycorners.com
Ibu Tri sedang memotong adonan untuk dibuat Kerupuk Nanas, pas saya coba, ampun, ternyata bikin pegel, wkwkwkw. Emang dasar manja, saya!

Produksi olahan Nanas ini diprakarsai oleh Ibu Tri Wahyuningsih. Terletak di Desa Siwarak RT , Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah. Olahannya sudah cukup terkenal bahkan sampai di Cipali. Sedangkan di daerah Purbalingga bisa didapat di pusat oleh-oleh Purbalingga, Bale Agung. Selain itu juga ada di Kawasan Objek Wisata Baturraden, Kabupaten Banyumas. Sudah terkenal ya, olahan Nanasnya.

Irisana Nanas yang akan dibuat menjadi Setup Nanas

www.erycorners.com
Ada juga dibuat Asinan Nanas

Untuk harga dimulai dari Rp 7.500 per buahnya. Dengan harga yang murah, tentunya produk dari Ibu Tri ini sangat cocok untuk oleh-oleh setelah berkunjung ke Gua Lawa.

www.erycorners.com
Yee.. sampai juma di lain kesempatan.. 

Berhubung waktu semakin siang, kami pamitan untuk kembali ke hotel. Dan saya pulang dulu sama Pak Suami. Maafkan saya yang ngacir dulu ya, Guys. Hihihi...

Dan itulah pengalaman saya di Kawasan Objek Wisata Gua Lawa. Seru, penuh petualangan tapi ceria. Oh ya, info satu lagi nih, sekarang telah dibuka Wisata Susur Gua Lawa di Malam Hari. Untuk teknis dan segala macamnya bisa menghubungi Mas Tomo.

Susur gua di malam hari? Siapa takut?! Saya enggak tahu, pasti kalian juga enggak takut kan?

Informasi tiket dan contact person :
Tiket Masuk Gua Lawa Purbalingga
Weekday (Senin – Jumat) : Rp 10.000 per orang.
Weekend (Sabtu – Minggu)/hari libur nasional : Rp 15.000 per orang.
Mas Tomo : 0878-3700-0869

Rate harga kamar hotel :
Dimulai dari Rp 100.000 - Rp 120.000 per malam
Eri Udiyawati
Eri Udiyawati Hallo, saya Eri Udiyawati. Seorang Perempuan yang suka menulis dan traveling. Blogger asal Purbalingga, Jawa Tengah. Suka menulis berbagai topik atau bahkan mereview produk. Email : eri.udiyawati@gmail.com | Instagram: @eryudya | Twitter: @EryUdya

41 comments for "Susur Gua Lawa di Malam Hari? Siapa Takut?!"

  1. seru banget ya jalan jalan sama teman-teman masuk gua. pengen ikutan mbak

    ReplyDelete
  2. Iya, Mas Fajar, sini ke Purbalingga nanti bisa ke Gua Lawa dan susur gua di malam hari

    ReplyDelete
  3. Kumau piknik ke Golaga besok2 ahh...trus pulangnya beli mamas. Eh nanas.
    Nice info mba errrr

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mamasnya siapa yang mau dibawa? *eeh nanas ya? Hihihi

      Semoga ada kesempatan mbolang bareng, kita..

      Delete
  4. nyong esih bingung jere teka jam 17.25 ... terus mangan bakso jam 16.50 jam e rika mundur apa nyong sing keliru gole mengamati ya

    ReplyDelete
  5. Tadi di awal sempat kukira gua Lawa yang ada di Tulungagung, Jawa Timur...Ternyata nama yang sama.
    Wah keren ya dibuka juga untuk malam hari. Pasti beda rasanya.
    Dan aku tergoda sama setup nanasnya...Itu nanas segarnya gede banget pula. Mantul!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mba Dian.. Wah di Jawa Timur ada juga ya Gua Lawa.

      Terus Nanas di sini manis banget, sampai dinamakan 'Nanas Madu' karena rasanya memang semanis madu.

      Delete
  6. Baru tahu nih mbak ada wisata susur Goa Lawa di malam hari,...pernah siang hari masuk sendirian pas sepi juga ngeri rasanya,...waktu udh di altar dari jauh liat ada sosok berdiri,...kirain hantu ternyata seorang laki2 berdiri diam hehehe

    Kalau di sekitar goa Lawa banyak petani nanam nanas,... Kecil2 tapi manis ya mbak.
    Ah kpn sih bisa kesana malam...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, saat ini ada dibuka wisata minat khusus susur gua di malam hari.


      Iya, memang Desa Siwarak penghasil Nanas Madu.. Manis banget Nanasnya

      Delete
  7. Kalo goanya terang dan penuh lampu warna warni gini siapa takut :)

    Kolam ikan yg di foto keren mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haa.. Iya, terang benderang.

      Tapi itu bukan kolam ikan, cuma kolam aja yang berisi genangan air dari tetesan dinding gua.

      Delete
  8. Pengen nyicip kerupuk nanas, setup nanas juga mau...
    Lampu warna warni goa nya bagus... eh, kalo rame2 masuk goa ya siapa takut mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaa, sini, nanti bisa nyicipin semuanya..


      Wkwkkwkw iya, kalau ramai-ramai gini susur gua berani. Kalau sendirian, siang hari pun saya gak berani hahaha

      Delete
  9. jadi tour malam ada juga ya mbak setiap gua yang sudah dipasang lampunya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa.. Saat ini telah dibuka wisata minat khusus malam hari.

      Lampunya ready siang dan malam hari.

      Delete
  10. tidak seseram bayanganku kalau ke gua.. hahahahha

    ReplyDelete
  11. Wwwkkkwkk .. kebayang gimana serunya kalian berlarian di malam hari gegara angin kencang :D

    Cakep pemandangan guanya malam hari.
    Kalau rame-rame datangnya pasti seru, tapi kalau sendirian pasti ada rasa takutnya juga masuk ke gua :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, itu hal konyol dalam hidup saya. Lari ngibrit gara-gara angin, kan gokil banget.. Kalau ingat itu, saya jadi ketawa sendiri.

      Delete
  12. Aku awalnya baca susur ini malah gusur, hehehehe... seru juga ya menyusuri gua ramai-ramai gini, kalau hanya sendiri kayaknya aku bye.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe iya, Mbak.. Kalau masuk ramai-ramai siap, sendirian ogahj juga.

      Delete
  13. Goanya kalo siang cakep bener ya Mbak. Kayak ada meganya gitu.

    ReplyDelete
  14. Huhuu~
    Aku juga suka merinding disko kalau ada bunyi-bunyian yang aneh diiringi semilir angin.
    Persis kek shooting film horor kan yaa...?

    Aku gak brani kalau disuruh menjelajahi gua kek gini.
    Jiper paraaah~

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha iya, bikin ngacir aja meski cuma angin.

      Kalau sendiri saya gak berani juga. Karena kemarin ramai-ramai jadi berani..

      Delete
  15. Mba aku belum pernah ke GUa Lawa, dan nggak berani kalau sendirian haahha rame-rame inysaallah berani. Seru banget ya pengalaman berkunjung malam-malam ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya.. Pengalaman yang tak terlupakan bisa susur gua di malam hari

      Delete
  16. Ad lampu lampunya gitu yaaa :D jadi ngga gelap gulitaa... Heee...
    btw foto yang ada cahaya masuk itu mengingatkanku dengan gua terawang yang ada di Blora :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe, iya.. Kalau siang hari cahaya matahari tentu bisa masuk melalui lorong..

      Delete
  17. Coba ya seandainya itu cafe di dalam gua buka 24 jam, pastinya lebih mantap ya. dan pastinya juga akan tetap ada pengunjungnya.

    ReplyDelete
  18. makasih kak rekomendasi tempatnya, sangat membantu sekali. Kunjungi juga ya website kita http://paketwisatabantul.com/

    ReplyDelete
  19. Goa lawa dimanfaatkan sebagai lokasi wisata yaa mbak dengan ditambahi beberapa pernak-pernik agar tampak lebih bagus dan menarik minat wisatawan. Semoga lingkungan di goa dan sekitarnya tetap terjaga dengan bagus :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah lama sih jadi tempat wisata, dari jaman ortu saya muda.

      Untuk lingkungan juga masih tetep terjaga. Di sekiling goa masih banyak pohon-pohon rindang yang menjulang ke langit.

      Delete
  20. Mantap artikelnya sangaat lengkaap ^_^ ,,, info tambahan.. saat ini di Golaga (Goa lawa Purbalingga) ada penambahan beberapa wahana. Setelah Interactive Mini Zoo, kini ada juga ampi teater, camping tree dana beberapa gazebo unik . Thx u mba erry

    ReplyDelete