Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Justice League : Ketika 'Mother Boxes' Mampu Memberikan Kehidupan

Justice League
Screenshot from Google Image
Haii Guys..

Akhirnya aku bisa nonton film lagi, setelah beberapa bulan mangkrak di rumah saja. Hehehe, kebetulan kemarin berhasil nonton Justice League yang in banget di bioskop. Memang film ini enggak jauh-jauh ya ceritanya tentang pelindung bumi melawan kejahatan yang merajalela. Review lengkap di bawah ya..

Awas Spoiler Alert...!
Sinopsis :
Diawali dengan 'serangga allien' yang besar mencoba menyerang Batman. Tentu saja sang manusia dengan pakaian kelelawar itu menang, mampu menahan serangga raksasa itu di dinding. Namun, serangga itu meloloskan diri dan meninggalkan jejak yang berupa gambar kotak pada dinding tersebut.

Bruce segera kembali ke markas dan membahasnya dengan Alfred. Bahwa musuh telah datang di bumi dan harus segera membentuk tim.

Di sisi lain, Diana yang merupakan Wonder Woman mencoba mencegah perampokan dan pembunuhan masal oleh beberapa teroris yang sedang beroperasi.

Kemudian Bruce mendatangi pemukiman Arthur Curry atau yang dikenal dengan Aquaman, karena dia bisa berenang dan menyusuri luasnya lautan, bahkan mampu mengerti bahasa air dan ikan yang ada di dalamnya. Bruce meminta Arthur untuk mencari tahu, musuh seperti apa yang datang dari planet lain. Sempat terjadi perdebatan, namun akhirnya Arthur mau menyelam, dan Bruce kembali ke markas.

Hal selanjutnya adalah mencari 'manusia super' untuk membentuk tim. Bruce membidik Barry Allen yang memiliki kekuatan super cepat atau flash. Pemuda remaja yang sering ke penjara untuk membesuk ayahnya yang menjadi tahanan karena membunuh istrinya (ibu Barry).

Selain Barry, Bruce juga mengincar Victor Stone' untuk masuk ke timnya. Victor merupakan seorang anak dari Silas Stone, seorang ahli yang menghabiskan waktunya berjam-jam di laboratorium. Victor sebelumnya seorang atlet football di univeristas namun mengalami kecelakan hebat dan merenggut nyawanya. Namun, dengan keahlian sang ayah, Victor dihidupkan kembali dengan menggunakan sebuah 'kotak' yang dianggap memiliki sebuah kekuatan ajaib. Selain itu, tubuh Victor tersusun dari rangkaian-rangkain listrik (cyborg) atau manusia robot. Meski telah dihidupkan kembali oleh ayahnya, Victor tetap mengurung diri karena merasa dirinya sudah mati dan orang-orang tidak akan mau bersosialisasi dengan wujudnya yang mengerikan saat ini.

Di kerajaan Amazon, salah satu 'Mohter Boxes' mulai bergerak, sang ratu dan para prajuritnya bersiap untu melawan sesuatu yang jahat yang nantinya tiba-tiba muncul. Hal yang ditakutkan hadir, yakni sesosok manusia luar angkasa Steppenwolf, yang merasa dilahirkan kembali hadir mencoba merebut 'Mother Box' dari bangsa Amazon. Peperangan terjadi untuk mempertahankan kotak berisi kekuatan tersebut. Namun sayangnya, bangsa Amazon tak mampu menandingi kuatnya monster Steppenwolf, sehingga kotak tersebut lepas dari Ratu Amazon dan menjadi milik sang monster.

Segera mereka membuat upacara khusus untuk memanahkan api ke udara. Orang biasa memang tidak akan pernah tahu apa maksudnya, namun Diana tentu tahu apa maksud yang dikirimkan oleh sang Ratu Amazon. Segera dia menemui Bruce dan mengatakan bahwa memang ada bahaya yang sedang mengancam.

Sedangkan Arthur Curry sang Raja Atlantis sedang menjelajahi lautan luas. Dia pun melihat bahwa kotak yang dilindungi oleh kerajaan bawah laut sedang diserang. Dia ikut membantu, namun pada akhirnya kalah juga, lagi-lagi Steppenwolf berhasil merebut kotak tersebut. Dan sudah ada dua kotak di tangannya.
Official Heroes Trailer from Youtube

Mother Boxes masih kurang satu, yang tersimpan rahasia oleh ras manusia. Monster Steppenwolf pun mencarinya, dia mengerahkan seluruh pasukan serangga untuk mencari, yang akhirnya menculik beberapa orang termasuk ayah Victor. Hal itu membuat Victor ikut bergabung dalam tim mereka. Peperangan di bawah Pelabuhan Gotham pun terjadi, Barry dengan satu per satu membawa tawanan yang diculik untuk dibebaskan, sedangkan Diana berhadapan langsung dengan Steppenwolf dan lainnya melawan para monster yang datang itu. Kumpulan serangga raksasa itu kalah, dan segera meninggalkan pelabuhan yang segera luluh lantak tersapu air. Dengan keadaan darurat itu, Arthur muncul untuk membendung air laut yang meluap. Dengan susah payah mereka berhasil kembali ke markas.

Di dalam markas terjadilah perdebatan, karena memang mereka sangat kehilangan Superman yang sudah meninggal. Dan akhirnya ide gila Bruce untuk membangkitkan Superman dijalankan, malam hari Barry dan Victor menggali kuburan Clark. Dengan bantuan Mother Boxes yang ketiga dan ditambah sengatan listrik dari Barry, Clark hidup kembali. Ia langsung melesat dan keluar. Pandangannya masih kosong, sepertinya tak mengenal siapa-siapa, bahkan menyerang. Batman datang, dalam ingatan Clark pun masih ingat siapa Batman itu, dia marah dan hampir saja mengabisi nyama manusia kelelawar itu. Beruntung Lois Lane segera muncul dan menenangkan kekasihnya. Mereka pun kembali ke rumah yang sedang dalam lelang bank (rumah sudah menjadi milik bank dan sedang dijual).

Ah, Clark kembali ke pelukan Lane, seutas senyum kebahagian pun mereka di antara mereka.


Di sisi lain, Steppenwolf berhasil mengumpulkan 3 Mother Boxes. Dia pun mulai merajalela. Ribuan monster serangga berkeliaran dan membuat takut warga sipil. Tanpa bantuan dari Superman, mereka berangkat untuk ke ujung Rusia di mana kawasan nuklir terpasang. Bruce dengan baju kelelawarnya menerobos dinding markas Steppenwolf, mencoba membuat sirine tersendiri agar para serangga itu mengikuti dan meninggalkan pemukiman warga.

Para petarung lainnya membantu untuk melawan para monster, Victor mencoba melepaskan Mother Boxes, Barry berlari menuju ke timur untuk menyelamatkan warga sipil, sedangkan Diana dan Arthur berperang dengan Steepenwolf. Pada saat keadaan genting, bersyukurlah Superman datang untuk membantu. Dengan begitu, pertempuran bisa diselesaikan dengan mudah. Mother Boxes pun bisa dipisahkan oleh Victor dan Superman. Dan yang terpenting, Steppenwolf dan kawan-kawan serangganya kembali ke angkasa luar atau planet lain di mana mereka berasal.

Kesimpulan :
Dalam film ini sudah jelas mengisahkan pertempuran para pahlawan bumi mempertahankan kedamain bumi dari ancaman bahaya lainnya. Dari alur ceritanya teratur dan tertata. Namun, sangat disayangkan kalau film ini kurang banyak kejutan dan terlalu mudah dalam menghabisi musuh.

Diawali dengan bangkitnya Superman, mungkin ini lebih ke tema Superman is Back. Manusia keturunan Krypton itu memang selalu diidolakan masyarakat. Namun, dalam Justice League ini, harusnya adegan di mana Superman dibangkitkan sebaiknya pada sesi terakhir. Kenapa? Biar petualangan Bruce, Diana, Arthur, Barry dan Victor lebih seru, lebih bersusah payah untuk mengalahkan Steppenwolf.

Kemudian, kelucuan Barry mampu memecah suasana serius para seniornya. Tingkah laku lucu dan jiwa anak-anaknya masih melekat sehingga tak jarang menimbulkan gelak tawa.

Seperti film-film action lainnya, Justice League menyuguhkan perkelahian. Dan hal yang disayangkan, kenapa Superman harus sudah muncul dan membantu mereka, jika Superman belum mau membantu, sepertinya adegan perkelahian sengit akan lebih terasa. Bruce, Arthur, Diana, Victor dan Barry akan jauh lebih berusaha mati-matian untuk mengalahkan musuhnya.


Tapi, di balik semua itu, sisi romantis Clark dan acuhnya Bruce terhadap perasaan memang menjadi bumbu tersendiri. Seperti Alfred bilang, kalau Superman juga bisa seperti manusia biasa, bisa bekerja, kencan dan jatuh cinta. Bahkan, ketika Diana akan berjumpa dengan Victor, Alfred berkomentar, “Akhirnya penghuni rumah ini akan ada yang berkencan,”

Dan sisi tengilnya Bruce juga tetap ada, ketika dia ditanya Barry, “Apa kekuatanmu?” Jawabannya bikin ngakak para penonton, “Aku kaya raya,” jawabnya. Ya, ya, memang dia kaya raya, mobilnya juga kekinian banget. Ketengilannya juga enggak cukup sampai di situ, di sisi akhir film, ketika Clark bertanya, “Bagaimana cara kau menebus banknya?”

Aku beli banknya,” jawab Bruce dengan senyum yang pengen aku cubitt-cubiittt gemes. Hahahhaa...


Overall film ini patut ditonton untuk hiburan. Boleh juga membawa anak-anak, karena adegan dewasa enggak ada. Ooppss ada ding, ketika Clark mencium Lane. Romantis. 😀
Eri Udiyawati
Eri Udiyawati Hallo, saya Eri Udiyawati. Seorang Perempuan yang suka menulis dan traveling. Blogger asal Purbalingga, Jawa Tengah. Suka menulis berbagai topik atau bahkan mereview produk. Email : eri.udiyawati@gmail.com | Instagram: @eryudya | Twitter: @EryUdya

2 comments for "Justice League : Ketika 'Mother Boxes' Mampu Memberikan Kehidupan"

  1. mau nonton ini rame kayaknya, suami suka banget sama si batman soalnya kalo aku mah emang pengen nonton aja hahaha..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau pria pasti suka dengan film yang begini, aku juga ikut suami, hihihi

      Delete