Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ternyata, Purbalingga Memiliki Warisan Dunia yang Menggelitik

Purbalingga, sebuah wilayah kabupaten yang memiliki begitu banyak peninggalan pada zaman pra sejarah. Semua itu terletak di setiap sudut dari desa hingga ke kota. Meski perkembangan zaman terus berubah, namun cinta terhadap peninggalan sejarah itu tetap terurus, terbukti dengan dibangun adanya Museum Wayang dan Artefak di kawasan Sanggaluri Park, Purbalingga.

Museum wayang itu merupakan surga bagi pecinta seni, budaya dan penilik benda-benda antik lainnya. Pasalnya di tempat ini menyimpan berbagai macam kerajinan wayang, seni dan artefak dari ribuan tahun yang silam. Sangat cocok bagi kita yang ingin berlibur namun juga bisa belajar akan sejarah masa lalu.

Rasanya bangga dan bahagia, meski sudah di zaman modern seperti sekarang ini, masih ada yang peduli dan cinta akan peninggalan sejarah yang ada di Indonesia, khususnya Purbalingga.

Tapi, apakah hanya museum wayang saja yang merupakan bukti cinta warisan cagar budaya di Purbalingga?

Tentu tidak, ada beberapa tempat yang bisa dikunjungi atau untuk menggali masa-masa silam yang terkenang. Dan berikut tempat-tempat di mana bukti cinta cagar budaya Purbalingga itu berdiri.

1. Museum Wayang
Salah satu jenis wayang kulit yang dipajang di Museum Wayang (dok. pribadi)
Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, bahwa di tempat ini surganya para wayang dan artefak-artefak peninggalan masa Pra Sejarah. Di ruang yang melebar ini di sisi tengah diisi dengan seperangkat gamelan yang merupakan warisan budaya Purbalingga. Di sampingnya terdapat beraneka macam wayang dari wayang kulit, wayang golek, wayang suket (rumput), hingga wayang modern. Selain itu, ada patung pakaian adat pernikahan khas Purbalingga yang sangat nempesona.
Cekrek sama salah satu wayang golek. Wayang goleknya sebelah kanan ya, bukan kiri :D (dok. pribadi)
Wayang Suket (rumput), karena wayang ini terbuat dari rumput khusus yang tumbuh di bulan Sura. (dok. pribadi)
Kalau nikah pakai baju gini kita :D (dok. pribadi)

Di samping kanan terdapat peninggalan-peninggalan Pra Sejarah yang wajib untuk ditelisik. Salah satu yang menakjubkan adalah fosil bintang purba. Hal ini menjadi penting karena fosil ini ditemukan di Desa Onje, Tangkisan dan Pengadegan. Ketiga desa tersebut merupakan wilayah di Purbalingga. Untuk itu, sudah sepantasnya kita merawat, melindungi dan menjaganya agar tetap aman. Oleh karenanya, fosil-fosil tersebut disimpan di mesuem ini.
Fosil binatang purba (dok. pribadi)

Ini dia keterangan akan fosil binatang purba (dok. pribadi)

Selain fosil, ada juga beberapa benda-benda peninggalan lain seperti kapak perimbas, batu liontin dan lainnya.
Bebatuan peninggalan purba di Purbalingga (dok. pribadi)

Dengan dikemas dan dilindungi, hal ini merupakan wujud bukti cinta terhadap warisan budaya yang ada di Purbalingga.

2. Situs Batu Tulis Cipaku
Kawasan Batu Tulis, Cipaku (courtesy by langgamlangitsore.blogspot.co.id)
Untuk peninggalan yang satu ini memang jarang orang yang mengetahui. Selain terletak di desa dan jauh dari kota, situs batu tulis jarang dikunjungi. Padahal, situs batu tulis ini merupakan batu bersejarah. Kenapa bersejarah? Karena batu ini berasal dari gugusan bintang yang jatuh. Keunikannya, terdapat sebuah tulisan sansekerta yang telah terukir di batu tersebut selama berabad-abad. Sebagai bentuk perlindungan dan pelestarian, batu tulis tersebut dijaga dan dirawat oleh seorang warga. Namun, bagi siapa saja yang ingin berkunjung, tentu saja sangat diizinkan. Letaknya di Dusun Pangenonan, Desa Cipaku, Kecamatan Mrebet, Purbalingga.

Batu Tulis, Cipaku, diberi pagar agar tidak dirusak (courtesy by langgamlangitsore.blogspot.co.id)

Dan, baru-baru ini, Pemerintah Kabupaten Purbalingga, mencanangkan bahwa di Desa Cipaku dijadikan sebagai Wisata Cagar Budaya Purbalingga. Tentulah hal ini sangat baik untuk kelestarian warisan cagar budaya yang ada di sana agar tetap lestari. Karena selain Batu Tulis, juga masih terdapat tempat-tempat yang keramat di Cipaku untuk dikunjungi.

3. Batik Limbasari
Pameran Batik Limbasari, Wakil Bupati Purbalingga sedang melihat-lihat batik Limbasari (dok. Kabare Bralink)
Saat ini batik menjadi ikon negeri ini. Sebuah kebanggaan tersendiri ketika UNESCO menyematkan bahwa batik merupakan Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Dan itu ditetapkan pada tanggal 02 Oktober 2009. Sehingga pada tanggal 02 Oktober, diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Dengan adanya peringatan hari tersebut, penjualan batik di tanah air meroket hingga ke mancanegara.

Batik Limbasari yang dipamerkan (dok. Kabare Bralink)

Kita semua bangga karena hasil karya dari tangan-tangan pengrajin saat ini tak bisa dipandang sebelah mata lagi. Dan salah satu batik yang memiliki nilai jual tinggi, yang merupakan khas dari Purbalingga, berasal dari Desa Limbasari, Kecamatan Bobotsari.

Dengan keuletan dan kegigihannya, mereka telah melestarikan warisan dunia yang berseni tinggi. Kualitas yang patut diacungi jempol dan telah diakui di pasaran.

Semua itu membuat saya dan seluruh warga Purbalingga bangga karena warisan dunia ada di daerah kami.


Semoga semua itu bisa terjaga dengan penuh kecintaan, sehingga keturunan-keturunan kita kelak, masih bisa melihat, merasakan dan mengenakan warisan budaya di daerah kami sendiri.
Eri Udiyawati
Eri Udiyawati Hallo, saya Eri Udiyawati. Seorang Perempuan yang suka menulis dan traveling. Blogger asal Purbalingga, Jawa Tengah. Suka menulis berbagai topik atau bahkan mereview produk. Email : eri.udiyawati@gmail.com | Instagram: @eryudya | Twitter: @EryUdya

22 comments for "Ternyata, Purbalingga Memiliki Warisan Dunia yang Menggelitik"

  1. mengunjungi tempat ini bisa dijadikan sebagai wisata sejarah bagi anak2. Seandainya dekat, ingin sekali saya mengajak anak2 kesini :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayo mbak ke sini, kalau anak-anak pas libur sekolah :) biar bisa sama-sama belajar.

      Delete
  2. Tempat wisata yang harus dilestarikan ya mbak, bisa jadi tempat rekreasi anak2 juga sembari mengenal sejarah...

    ReplyDelete
  3. Wayang suket itu dibuat dari rumput khusus yang tumbuh di bulan sura, wah... keren ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, sampai-sampai pengrajinnya bingung karena kehabisan rumput tersebut. Semoga saja ini bulan Sura memudahkan pengrajin mendapatkan rumputnya.

      Delete
  4. Banyak peninggalan bersejarah ya di purbalingga ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak. Ayo jalan-jalan ke sini, siap jadi guide deh sayanya :D

      Delete
    2. Iya, Mbak. Ayo jalan-jalan ke sini, siap jadi guide deh sayanya :D

      Delete
  5. Bisa menjadi wisata edukasi yang bagus untuk anak-anak. :D Saya juga baru tahu kalau ada museum wayang. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya ini, Mbak, mari main ke Purbalingga, nanti saya antar ke Museum Wayang :)

      Delete
  6. Layak dikunjungi bersama anak-anak. Oh ya, aku baru tahu ada batiknya,Limbasari.

    ReplyDelete
  7. Wah boleh juga nih jtemapt wisata di Purbalingga, semoga suatu hari bisa kesana deh :)

    ReplyDelete
  8. Wah aku jadi pengen Travelling ke Purbalingga nih Mbk hehe.
    Semoga nanti bisa kesana beneran, amin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oke, siip lah kalau mau ke Purbalingga, colek aku aja,Insya Allah kita-kita bisa ramaiin :)

      Delete
  9. salah satu opsi liburan bersama keluarga.. mengenalkan batik sedari dini pada anak2 :)

    salam kenal mba ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal juga, Mbak :)
      iya, kita harus mengenalkan akan keindahan batik pada anak-anak, agar mereka tahu, bahwa batik warisan nenek moyang yang sangat indah :)

      Delete
  10. Wah keren..
    semoga tetap lestari dan terjaga :-)

    ReplyDelete
  11. detail banget loh itu yang wayang suket, nggak kebayang rumitnya saat proses pembuatannya :D

    ReplyDelete