Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengintip Tapak Tilas Budaya di Solo yang Menawan

Jika seseorang mengucapkan kata 'Jawa', apa yang umumnya ada dalam bayangan? Yogya? Solo? Ya. Kedua kota itu memang identik dengan suku Jawa dan budayanya. Pengaruhnya sangat besar. Solo yang masih konservatif ini sering menjadi tujuan kedua setelah Yogyakarta. Terutama bagi Anda yang ingin mengeksplorasi keindahan budaya kerajaan Jawa.

  sumber foto: surakarta.go.id

Meski konservatif, Solo sudah tersentuh oleh modernisasi di beberapa segi. Tak heran, akan banyak pusat perbelanjaan yang bisa dijangkau oleh wisatawan yang menginap di hotel. Sebut saja hotel Alila Solo. Anda cukup berjalan 5 menit untuk menjangkau Solo Square dan 5 menit berkendara untuk sampai ke Solo Grand Mall.

Dengan dominasi pemandangan pemukiman yang masih asri yang mempertahankan bangunan keraton yang elegan termasuk pasar tradisionalnya, Solo adalah salah satu kota wisata sejarah yang sayang jika dilewatkan. Ada banyak museum yang bisa Anda kunjungi seperti Museum Radya Pustaka yang memiliki koleksi berbagai macam arca, pusaka adat, wayang kulit, dan buku-buku kuno di antaranya Wulang Reh karangan Pakubuwono IV.

Bergeser ke wilayah utara, Anda akan menemukan museum manusia purba yang cukup terkenal yakni Museum Sangiran yang bisa dijangkau dengan berkendara selama 45 menit. Karena Museum Purba Sangiran merupakan museum manusia purba paling lengkap di Asia maka tak heran jika banyak benda purba yang tersimpan dan terjaga dengan baik. Tidak hanya anatoni-anatomi manusia purba lho, Anda juga bisa melihat segala perkakas yang digunakan manusia purba untuk bertahan hidup.

Nah, jika Anda pecinta batik, maka Anda tidak akan melewatkan museum yang satu ini. Ya, Museum Danar Hadi. Selama ini Anda mungkin telah mengetahui beberapa jenis batik, namun di Museum Danar Hadi Anda bisa melihat lebih banyak lagi jenisnya yang berasal dari berbagai daerah bahkan luar Indonesia. Negara lain juga ada yang memiliki budaya membatik lho. Namun batik merupakan warisan budaya Indonesia yang sudah tercatat dalam daftar warisan dunia UNESCO. Rata-rata koleksi batik di museum ini merupakan batik-batik tua sejak jaman Belanda.

  sumber foto: danarhadibatik.com

Kekunoan budaya Jawa dan batik sungguh menarik ya. Tak heran berbagai hotel seperti Alila Solo pun menyambut tamu dengan interior yang lebih menonjolkan lokalitas. Belum sampai Solo rasanya kalau pengunjung hanya menemui interior modern yang bisa dijumpai di mana saja.

Puas mengunjungi museum, Anda tentu tidak akan lupa untuk mengunjungi Keraton Surakarta. Keraton ini masih ditinggali oleh keluarga sultan sehingga tidak banyak ruang yang dibuka untuk umum. Namun Anda bisa masuk ke Museum Sasono Sewoko yang menyimpan aneka peninggalan budaya Hindu Jawa seperti patung-patung dan aneka perkakas yang terbuat dari perak dan perunggu, senjata, barang antik, koleksi kereta kuda, dan pusaka kerajaan lainnya. Bagian atas dari Panggung Songgo Buwono keraton terdapat menara yang berdiri tegak yang dipercaya sebagai area suci sultan untuk bermeditasi dan berkomunikasi dengan Nyai Loro Kidul (Ratu Pantai Selatan).

  sumber foto: jalansolo.com

Yang khas saat melihat keraton-keraton Solo, termasuk juga Istana Mangkunegaran dan Keraton Kasunanan memanglah museum. Namun di Istana Mangkunegaran, wisatawan bisa berkunjung di paviliun yang merupakan tempat latihan musik gamelan, latihan menari tarian tradisional, dan juga menyinden tiap hari Rabu jam 10 pagi.

Nah, puas melihat-lihat keraton, jangan lupa pula untuk mengunjungi Taman Sriwedari yang memiliki banyak pertunjukan budaya, Masjid Agung yang memiliki gaya arsitektur jawa tradisional, Pasar Klewer yang merupakan pusat perbelanjaan kain batik rujukan para pedagang dari berbagai kota di pulau Jawa, beberapa candi seperti Candi Sukuh, Ceto, dan juga Taman Kota Bale Kambang yang merupakan tempat bergaul bagi anak-anak muda Solo.

Untuk yang dewasa, Anda bisa mengunjungi Alun-alun Kidul yang beranjak ramai di malam hari dengan berbagai aktifitas dan jajanan kuliner. Jika Anda berada di Solo pada hari Sabtu, maka di malam hari Anda akan menemukan Ngarsopuro Night Market yang membentangkan aneka dagangan layaknya pasar Malioboro di sebuah trotoar. Jika beruntung, biasanya ada pertunjukan musik di depan Pasar Triwindu saat pasar khusus Sabtu malam ini digelar.

  sumber foto: alilahotels.com


Menarik, bukan? Jangan lupa, jika Anda bepergian ke Solo maka Hotel Alila Solo siap menyambut Anda dengan lokalitas khasnya, untuk pemesanan lebih lanjut kamu bisa langsung klik traveloka.com.
Eri Udiyawati
Eri Udiyawati Hallo, saya Eri Udiyawati. Seorang Perempuan yang suka menulis dan traveling. Blogger asal Purbalingga, Jawa Tengah. Suka menulis berbagai topik atau bahkan mereview produk. Email : eri.udiyawati@gmail.com | Instagram: @eryudya | Twitter: @EryUdya

3 comments for "Mengintip Tapak Tilas Budaya di Solo yang Menawan"

  1. solo kayaknya kota kecil tapi ternyata besar. Jadi waktu aku liburan ke yogya dan solo, ya Allah... ternyata nggak cukup cuma setengah hari buat kliling solo...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau aku ke Solo minimal 3 hari, Mbak. Tempatnya itu loh yang bagus-bagus :)

      Delete