Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menilik Pesona Sentra Batik Mirah Banjarnegara

www.erycorners.com
Batik Mirah Banjarnegara
Batik, salah satu ikon dari negeri tercinta kita. Dibuat oleh orang-orang yang memiliki ketelatenan, keuletan dan kesabaran yang tinggi. Dan tentunya melalui proses panjang hingga menjadi sebuah kain yang bisa kita kenakan. Entah dibikin baju sarimbit, baju gamis, kebaya dan atau bergaya fashion modern saat ini, kain batik cocok dan pas dikenakan di segala acara atau suasana.

Sebagai Warga Negara Indonesia kita juga patut berbangga karena industri batik kini sudah mulai menjamur. Melahirkan produk-produk UMKM yang mendorong perekonomian rakyat.  Tengok saja di Purbalingga ada beberapa Sentra Batik yang mampu memproduksi batik Khas Purbalingga; seperti Galeri Purwita, Batik Ovi, Batik Limbasari dan masih banyak lainnya. Bahkan tak jarang karya anak-anak sekolah juga sering menampilkan busana batik.

www.erycorners.com
Sanggar Batik Mirah sudah mendapatkan izin H.O

Dari tetangga kabupaten, Banyumas dan Banjarnegara juga tak kalah akan produksi batiknya. Apalagi di Banjarnegara, ada dua Desa di Kecamatan Susukan yang menjadi sentra batik, yaitu Desa Gumelem dan Panarusan. Batik Gumelem sendiri sudah pernah saya ulas pada tahun 2013, yang mana kala itu saya mengunjungi Sentra Batik Ibu Sartinem. Sedangkan untuk Batik Panarusan, saya baru mengunjunginya beberapa bulan yang lalu, setelah berkunjung ke Keramik Klampok Banjarnegara. Saya dan teman-teman berkesempatan berkunjung ke Sentra Batik Mirah di Desa Panerusan, Susukan, Banjarnegara.


Sampai di rumah Bu Mirah, kami disuguhi banyak sekali. Baik itu makanan maupun produk-produk batiknya, kami juga bisa melihat secara langsung proses pembuatan batik. Bu Mirah juga menjelaskan bahwa produksi batiknya saat ini makin berkembang dan makin banyak motifnya.

www.erycorners.com
Bu Mirah sedang memberi contoh kepada kami, membuat motif batik dengan malam di selembar kain

www.erycorners.com
Proses pencelupan warna kain batik

Motif batik yang tersedia masih tidak jauh dari Batik Banyumasan, namun yang sangat menonjol dan menjadi khas Banjarnegara ialah corak Cendol Wutah, Gabah Wutah, Dawet Ayu dan yang sedang naik daun ialah motif Parak Iwak. Merupakan corak batik yang terinspirasi dari Festival Kali Serayu, Bu Mirah menjadikannya sebuah motif batik yang saat ini laris manis dan digandrungi masyarakat luas. Tak heran, kalau motif ini sering diburu oleh pecinta batik, terlebih ketika jelang Festival Kali Serayu yang diadakan setiap tahun.

www.erycorners.com
Masih proses penyempurnaan lukisan batik di kain


www.erycorners.com
Kain batik sudah masuk proses finishing

Di Setra Batik Mirah ini kami bisa berinteraksi langsung dengan pembuat batik. Ada yang sedang mengerjakan tahap awal, yakni melukis dengan malam di kain. Ada yang sedang mencelupkan kain (proses pewarnaan), ada juga yang di tahap finishing alias kain batik sedang dijemur dan sebentar lagi menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual tinggi. Untuk harga kain batik tulis dibandrol mulai dua ratus ribuan. Harga tersebut sudah tergolong sangat murah, karena proses membuat batik itu memakan waktu yang lama. Karena proses pembuatan batik melalui beberapa tahapan yang tidak selesai dalam sehari.

www.erycorners.com
Kain batik sudah jadi, siap dipasarkan


Selain kain batik yang bisa dijual oleh Bu Mirah, di sini juga tersedia pakaian batik yang sudah jadi. Sehingga sangat mudah untuk menarik pelanggan, terlebih memang hasilnya bagus dan modelnya cantik.

www.erycorners.com
Abaikan wajah saya yang sudah kelelahan
Fokus pada baju yang sudah jadi dan kain batik yang saya jembreng, cantik pisan uey!

Setelah puas ngobrol-ngobrol, kami pamit untuk melanjutkan perjalanan ke tempat wisata selanjutnya yang ada di Banjarnegara. Tepatnya di Tampomas. Cerita lengkapnya tunggu, ya.

SENTRA BATIK MIRAH
Panarusan Wetan, Susukan
Banjarnegara, Jawa Tengah
Eri Udiyawati
Eri Udiyawati Hallo, saya Eri Udiyawati. Seorang Perempuan yang suka menulis dan traveling. Blogger asal Purbalingga, Jawa Tengah. Suka menulis berbagai topik atau bahkan mereview produk. Email : eri.udiyawati@gmail.com | Instagram: @eryudya | Twitter: @EryUdya

64 comments for "Menilik Pesona Sentra Batik Mirah Banjarnegara"

  1. Soal harga tidak dicantumkan ya, kira-kira berkisar berapa.
    Motif Batik Parak Iwak yang mana ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah saya cantumkan itu, mulai dari 200rb an. Parak Iwak di situ pas gak ada.

      Delete
  2. Menarik dan luar biasa karya batik Banjarnegara. 😄😄 Sebenarnya hampir di pulau jawa banyak menghasilkan karya batik, Mungkin yang membedakan coraknya saja kali yaa!!..

    Bahkan batik indonesia sampai bisa tembus pasar Eropa...Dan tak heran jika negara tetangga terkadang suka menirunya.😄

    ReplyDelete
    Replies
    1. IYa, yang membedakan coraknya. Setiap daerah memiliki khasnya masing-masing. Hehe

      Delete
  3. wah sayang lagi ke banjarnegara gak mampir sini, padahal penasaran dengan batiknya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Walah, besok-besok mesti mampir ke sini kalau ke Banjarnegara lagi, Mba Tira.

      Delete
  4. gumelem ki yang ada air panasnya ya mbak ?
    ibu pernah belajar tp tangan tanganan ... hehehe nek sing seni yo apik hasil e :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Gumelem ada wisata air panasnya.. iya, aku juga pernah nyoba mbatik, hasilku amburadul, hahaha

      Delete
  5. Yg ngebatik dijamin orang yg sabar dan telaten😍keren keren keren...

    ReplyDelete
  6. Sangat luar biasa karya batik dari Banjarnegara begitu bervariasi dan memperkaya jenis batik di Indonesia

    ReplyDelete
  7. Baru tahu setelah baca artikel ini ternyata ada sentra pembuatan batik di Banjarnegara sampai ada motif Dawet Ayunya ya mbak. Asyik kalau bisa ikut belajar langsung

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, dan saya pun baru tahu ada dua, Gumelem dan Panarusan.. mungkin di tempat lain juga ada yang belum terexpose

      Delete
    2. Bisa juga banyak yg belum terekspos ya mbak krn asyik sekali kalau bisa baca artikel kaya gini

      Delete
  8. Motifnya bagus mbak, ada themanya juga ya mbak di setiap motif?

    ReplyDelete
  9. Waah hasil akhirnya jadi bangus banget ya. Tempat kayak Sentra batik Mirah di semarang juga ada, bisa liat langsung proses pembiatan batiknya. Bahkan minta pelatihan ngebatik juga bisa. Pernah nyoba ngebatik yg sederhana aja yaa mayan susah. Mewarnai aja bingung enaknya diwarnai apa yaa hahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga pernah ikut membatik tapi hasil punya saya yg paling embuh. Hihihi

      Delete
  10. Bagus-bagus hasil jadi kain batiknya yah. Tiap daerah punya motif khas sendiri di kain batiknya. Pengin nih nyobain pakai kain batik yang warna cerah seperti warna biru di atas, selama ini aku pakai batik warna2 yg lebih gelap seperti cokelat :)

    ReplyDelete
  11. Aku baru tau ada batik banjarnegara, kalau diliat dari warnanya yg cerah mirip batik cirebon & madura yaa :D (sotoy) akutu salut sama pengrajin batik yg masih bertahan sampai sekarang. Semoga batik mirah tetap bertahan sampai kapanpun :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe iya, saya juga salut banget sama mereka yang terus berkarya dalam membatik, mereka ulet dan telaten.

      Aamiin.. semoga pengrajin batik di Indonesia makin berkembang dan sukses

      Delete
  12. Alhamdulillah kalau semakin menjamur. Termasuk untuk batik tulis? Saya suka sedih kalau melihat pengrajin batik tulis usianya udah sepuh. Masih jarang lihat pengrajin batik tulis yang muda

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, Mba Myra. Yang muda mungkin kurang telaten, sehingga jarang banget yg buat batik tulis itu orang muda. Kebanyakan mereka yang sudah sepuh. :(

      Delete
  13. Nama motifnya unik ya. Ada Cendol Wutah, Gabah Wutah, bikin penasaran aja. Kalau kesana dan pengen ngeliat proses mebatiknya harus bikin janji dulu nggak mbak? atau bisa setiap saat?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, itu nama-nama khas daerah di sana. Kayak cendol gitu, kan minuman khas Banjarnegara. Kalau gabah itu kan padi yg belum dikupas (belum jadi beras).

      Untuk membatiknya setiap hari. Mereka memproduksi terus.

      Delete
  14. Banjar negara adalah kota yang dekat dengan kota asalku nih. Mudik kemarin, saya dan suami mampir ke kota Banjar untuk membeli keramik di sentra keramik. Baru tahu ternyata Banjar negara memiliki sentra batik plus masih ada pengrajin batik tulis, luar biasa sekali ya.

    Inget banget, jaman saya kecil, tinggal di rumah mbak di daerah Sokaraja, belajar membatik menggunakan lilin. Jadi kangen aroma kain batik tulis

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mba mudik ke mana nih? Sokaraja? Wah kalau iya, lumayan deket nih kita. Saya Purbalingga, Mba.

      Iya, batik di Banjarnegara ada, bahkan ada motif yang mirip drngan batik Banyumasan juga lho..

      Delete
  15. Mbaaa... aku penasaran dengan motif yang Parak Iwak, yang banyak digandrungi dan dicari pas festival Kali Serayu. Yang kayak apa siiyy... Pastinya bagus ya sampai jadi incaran para pencinta batik gitu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Motifnya ada kayak gambar ikan dan aliran sungainya, Mba Uniek..

      Delete
  16. Baru tau Banjarnegara punya batik sendiri. Kapan2 kalau mampir sana dicari deh barik mirah ini buat nambah koleksi baju batik yang emang kepake banget Mak. Bagus ya batik banjar :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, saya juga ngoleksi baju batik karena kalau kerja, pas hari Rabu wajib pakai batik. Hehe

      Delete
  17. belum pernah yg ke banjarnegara bener2 ke banjarnegara. pernahnya cuma lewat. padahal ada bbrp teman saya di situ ^_^. saya baru tau kalau banjarnegara ada batiknya. selama ini kalo ingat banjarnegara kan ke dawet ayu-nya. eh ternyata jd motif batik juga. seperti apa yaaa...penasaran

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo, Mbak.. dolan ke Banjarnegara. Menikmati es dawet sambil beli batik. *Eh, gimana hehehe

      Delete
  18. Sepakat.
    Koleksi di foto terakhir itu, yang mba pegang, aku suka, suka, suka!
    Mantap tuh dijadikan jarik atau dimodifikasi terus jadikan gaun malam, pasti berkesan elegan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak.. cocok buat dibikin kemeja, rok batik bahkan gaun yang indah.

      Delete
  19. Motif batik di tiap daerah beraneka ragam ya Mba.. Nah motif batik Banjarnegara ini tak kalah cantiknya.. Saya kalo bepergian ke pulau Jawa pasti deh beli batiknya. .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mba, kalau jalan-jalan di daerah Jawa rasanya kurang afdol kalau gak belanja batik.

      Delete
  20. Wah, batik tulis ya mbak. Keren ih, pasti butuh ketelatenan yang tinggi ya dalam mengerjakannya. Aku jadi pengen belajar membatik nih.

    ReplyDelete
  21. Aihhhh cakepppnya batiknyaaaa. Aku kalau liat batik cakep gini jadi pengen dibuat gendongan malah.

    Biasanya selama ini pakai batik yang model khas Maduraan, baru tahu motif ini. Cakep jugaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, dijadiin gendongan juga bagus. Kayak orang daerah saya juga gitu. Nggendong anak pakai kain jatik batik.

      Delete
  22. beneran batik tulis 200 ribuan, murah bener itu..sesuai namanya mirah-murah
    Ada kontak lainnya mbak, media sosialnya misalnya atau WA?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak.. mulai 200rb an.

      Itu yg paling mudah motifnya. Makin sulit makin mahal.

      Walah, saya enggak punya nih, hiks.. nanti saya cari tahu dulu, Mbak.

      Delete
  23. Jadi ingat tahun lalu pernah membuat batik sendiri di Cirebon. Menggambar motifnya menggunakan canting dan haruz hati-hati karena panas kalau terkena tangan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak.. ribet tapi seru ya. Cantingnya itu lucu ya.. hihihi

      Delete
  24. Bangga sama Indonesia yang setiap daerahnya terdapat batik. Tentunya dengan ciri khas masing-masing. Semoga Batik terus melegenda ya mba.

    ReplyDelete
  25. Beberapa kali ke Banjarnegara tapi nggak tahu kalau ada batik khas Banjarnegara. Ntar kalau ke sana lagi pengen ke tempat Bu Murah.

    Motif batiknya cakep-cakep. Penasaran pengen lihat motif dawet ayu yang kayak mana.

    ReplyDelete
  26. Aku bangga sekarang batik benar-benar menjadi identitas bangsa dan tidak hanya slogan semata melainkan masuk ke segala gaya berpakaian mulai bangun tidur hingga tisur kembali. Semua bisa di mix and match-kan dengan batik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, sangat menbanggakan. Dan baju batik cocok dipakai di segala acara.

      Delete
  27. Batiknya cakep-cakep banget ini mah. Suka lihatnya. Aku termasuk yang suka batik, malah lagi ngumpulin.

    ReplyDelete
  28. Kain batiknya yang model lebar yaa...
    Ini kalau aku kadoin ke Ibu, pasti suka.
    Warna gelap, cocok buat akyu yang mendamba badan langsing tanpa diet.
    hihiii~

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hmm, warna hitam emang begitu ya. Menyamarkan yg gagal diet. Hihihi

      Delete
  29. Batik - batiknya cantik - cantik ya mbak hehhe saya jadi ingin langsung kesana deh

    ReplyDelete
  30. Ya ampun mba, cantik cantik ya. Sudah ada akun IGnya blm ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, cantik-cantik banget. ada sih akun IG, tapi tampaknya kurang terupdate. Mungkin karena enggak sempet posting kali ya..

      Delete
  31. ternyata banjar ada juga to... bagus bagus lagi hasilnya

    ReplyDelete