Bulan April, bulan yang bersejarah di negeri ini. Pasalnya, zaman dulu, ada sosok perempuan yang membela perempuan untuk mandiri, tegas, berpendapat dan turut berpartisipasi dalam suatu hal. Perempuan zaman dulu, terutama pada masa penjajahan, hanya dianggap sebelah mata saja. Perempuan itu tidak boleh sekolah tinggi-tinggi, katanya, "Untuk apa anak perempuan sekolah tinggi? Itu enggak penting, yang penting anak perempuan itu bisa masak, ngurus rumah dan melayani suaminya,"
Namun, ada sosok perempuan yang mencoba mengubah pandangan masyarakat itu, meskipun ia hanya hidup sampai di usia dua puluh lima tahun, tetapi Kartini meninggalkan warisan yang mampu mengubah cara pandang terhadap kaum perempuan. Bahwa perempuan bukanlah makhluk yang lemah, dan berhak mendapatkan pendidikan yang tinggi juga. Perjuangannya pun sampai kini masih terus dirasakan oleh kita kaum perempuan. Meski beliau sudah meninggal, namun jasa-jasanya tetaplah berguna bagi nusa dan bangsa.
Baca juga : Sejarah, Kontroversi dan Kartini Masa Sekarang
Kini zaman sudah berubahah, perempuan banyak yang bisa mandiri, bersosialisasi dan menguasai suatu bidang. Seperti halnya tulisan dari Mbak Suciarti Wahyuningtyas tentang Kartini di zaman sekarang yang tayang di blog Kumpulan Emak-Emak Blogger; saya jadi berpikir, bahwa perjuangan perempuan di masa lalu, tentu saja berbeda perjuangan perempuan di masa sekarang. Kartini-Kartini zaman now banyak di sekitar kita, banyak perempuan-perempuan yang tangguh untuk berjuang dan penuh karya serta memiliki rasa kemanusia yang tinggi.
Dari pandangan saya pribadi, ada dua orang yang bisa disebut Kartini Zaman Now, yaitu :
1. Diah Kusumawardhani
2. Rahayu Puji Astuti
*Diah Kusumawardhani atau yang dikenal sebagai Blue Kusumawardhani
![]() |
Mba Dhani, seorang istri, working mom, ibu 2 balita dan owner Outlet Parara D'Pie |
Sumber : FB Blue Kusumawardhani
![]() |
Beberapa peralatan untuk membuat karya. Sumber : FB Blue Kusumawardhani |
![]() |
Salah satu puisi Lembayung Biru ada di dinding Parara D'Pie Sumber : FB Blue Kusumawardhani |
*Rahayu Puji Astuti atau yang akrab dipanggil Bu Dokter
![]() |
Bu Dokter Rahayu yang selalu aktif di kegiatan sosial Sumber : FB Rahayu Puji Astuti |
Berbagai penyuluhan kesehatan ke desa, dia selalu datang, bahkan mama saya jauh lebih tahu kiprahnya ketimbang saya tentang Bu Dokter Rahayu ini. Saya baru mengenalnya ketika tergabung dalam grup menulis di Purbalingga dan bertemu di Kedai Kebun, sedangkan mama saya sering bertemu dengannya ketika ada penyuluhan kesehatan, kebersihan di desa yang diadakan hampir setiap bulan.
*Rasa Peduli yang Tinggi*
![]() |
Mas Aang bersama keluarga dan hasil karya Mas Aang Sumber : FB Rahayu Puji Astuti |
Berawal dari grup whatssapp Serikat Penulis Purbalingga, yang anggotanya ada Mba Dhani, Bu Dokter Rahayu dan saya. Kala itu Bu Dokter menceritakan ada seorang yang memiliki kreativitas yang sangat bagus dan baik untuk dikembangkan. Tetapi apa daya, anak tersebut cacat dan pincang, serta keluarganya kurang mampu. Sehingga Bu Dokter mencari penggalangan dana atau bantuan untuk membelikan alat bantu jalan atau kaki palsu. Dan hal itu ditanggapi dengan sangat baik oleh Mba Dhani. Dia langsung menginformasikan bahwa akan membantunya dengan segenap kemampuan serta mencari bantuan dari yang lainnya. Karena membeli sebuah kaki palsu harganya cukup mahal.
Dari situlah, mereka semua saling gotong royong untuk membelikan alat bantu jalan. Yang akhirnya telah diberikan kepada dua pasien Dokter Rahayu. Satu pasien mendapat kaki palsu dan satu pasiennya mendapat alat bantu untuk berjalan.
Dan hingga saya menulis tulisan ini, mereka sedang terus menggalangkan dana untuk membelikan kaki-kaki palsu atau alat bantu jalan untuk orang-orang yang mengalami cacat pada kakinya untuk wilayah Purbalingga khususnya. Dan semoga cita-cita mereka, kami dan kita semua, terkabulkan.
Itulah mengapa saya menjadikan dua sosok seorang wanita yang berbeda latar belakang keluarga, pendidikan, pekerjaan bahkan tempat tinggalnya; menjadi Kartini Zaman Now di era digital ini. Rasa tanggungjawab, kepedulisan dan kasih sayang terhadap sesama, patut kita contoh dan tanamkan. Semoga banyak Kartini-Kartini di era modern ini yang seperti mereka atau bahkan lebih baik. Aamiin..
Demikian tulisan dari saya tentang Kartini di Zaman Now yang ada di sekitar kita. Semoga kita mampu mengambil hal-hal kebaikan dan mampu mengaplikasikannya. Terima kasih.