Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejatinya, Pengembangan Wisata itu Bisnis

Hello guys, akhirnya bisa nulis lagi di sini setelah beberapa hari off. Iya, karena awal tahun begitu banyak kerjaan. Dan ini, beneran sangat sibuk, bahkan dibela-belain lembur.

Dan kali ini coba nulis yang rada berat, dengan embel-embel ‘bisnis’. Tapi ini bukan bisnis sembarang bisnis apalagi MLM. No, no, no! Ini berkaitan dengan wisata.

Sejauh mata memandang dan merasakan, saat ini wisata kian menjamur. Banyak yang membentuk daerahnya menjadi tempat wisata. Namun, entah bagaimana ceritanya tempat tersebut hanya terkenal sesaat dan selanjutnya hilang bak ditelan bumi. Padahal, tujuan dibangun wisata untuk kemajuan desa dan meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.
Putra Mandiri, saat memperhatikan lahan yang sedang digarap untuk tempat wisata baru

Menurut Putra Mandiri, selaku pengurus Desa Wisata Panusupan, Kecamatan Rembang, Purbalingga - Jawa Tengah; terutama di Jembatan Cinta, mengungkapkan, bahwa sejatinya pengembangan wisata juga merupakan bisnis. Harus ada hasil yang ditarget. Dan dilakukan evaluasi secara sistematis agar dapat diketahui, apakah dengan adanya wisata perekonomian menjadi baik, masih tetap atau justeru kian memburuk?


Hal itu perlu dipelajari dan disiapkan agar sebuah wisata menjadi bisnis yang mampu menghidupi masyarakat luas. Untuk mewujudkannya memang tidak mudah layaknya membalikan telapak tangan, dan masih ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti :

1. Keunikan dari wisata yang dibangun
Wisatawan saat ini bukan orang-orang yang mencari tempat liburan semata. Seringkali mereka mencari tempat yang unik dengan ikon atau ciri khas yang berbeda. Untuk itu, ketika hendak membangun tempat wisata, sebaiknya dipikirkan masak-masak, apa konsep yang akan dibentuk. Jangan asal ‘gebrak’ membuat tempat wisata, karena kalau tidak menarik, bisa-bisa tidak laku.
Pintu masuk Jembatan Cinta

2. Mempercantik dan perbaikan fasilitas
Ketika konsep wisata sudah diusung dan berjalan, hal selanjutnya yang dikerjakan adalah mempercantik wisata yang ada. Ditambah dengan pemebenahan-pembenahan fasilitas yang kurang memadai, sehingga bisa ditambah dan diperbaiki. Hal itu bertujuan agar wisatawan merasa nyaman dan betah.


3. Tempat parkir yang luas dan aman
Meski tekesan sepele, namun tempat parkir menjadi salah satu hal peting dalam pengembangan wisata.

Biasanya, ketika masuk ke sebuah lokasi wisata, hal yang pertama dilihat tentu lahan parkirnya. Ketika tempat untuk menitipkan kendaraan luas, mereka dengan senang hati akan masuk. Tetapi, ketika tempat parkir pas-pasan, mereka merasa kapok dan ‘nggerundel’ di belakang.

Selain itu, tempat parkir juga harus aman. Karena merupakan tempat penitipan kendaraan pengunjung, jangan sampai mereka kecewa karena kerusakan atau kehilangan barang di tempat parkir.

4. Menjual oleh-oleh khas atau souvenir
Rasanya ada yang kurang ya, ke tempat wisata tapi pulang tanpa souvenir. Nah, souvenir ini juga salah satu pemikat daya wisata. Para pelancong biasanya tertarik akan hal-hal unik yang kreatif dan penuh inovasi.


5. Tempat istirahat dan kuliner
Ya, hal ini harus ada. Mereka perlu istirahat, melakukan ibadah dan menikmati kuliner khas daerah tersebut. Dengan tersedianya tempat istirahat, tempat ibadah dan gasebo untuk makan, pasti mereka merasa senang dan ingin datang kembali di lain waktu.


Nah, itu lima hal pokok yang harus dijalani ketika membangun wisata. Bahwasannya, tempat yang menarik nan eksotis harus didukung dengan fasilitas-fasilitas yang memadai.
Eri Udiyawati
Eri Udiyawati Hallo, saya Eri Udiyawati. Seorang Perempuan yang suka menulis dan traveling. Blogger asal Purbalingga, Jawa Tengah. Suka menulis berbagai topik atau bahkan mereview produk. Email : eri.udiyawati@gmail.com | Instagram: @eryudya | Twitter: @EryUdya

16 comments for "Sejatinya, Pengembangan Wisata itu Bisnis"

  1. Desa wisata panusupan itu berada di mana mbak?

    ReplyDelete
  2. Desa wisata panusupan itu berada di mana mbak?

    ReplyDelete
  3. kalo yg senang berbisnis dan peka terhadap bisnis, apapun bisa jadi lahan utk bisnis ya, bahkan suatu tempat yg menarik pun bisa menjadi lahan bisnis :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, Mbak, apapun bisa jadi bisnis, selama itu halal, oke-oke aja :)

      Delete
  4. Pada intinya infrastuktur diperbaiki dan dipermudah aksesnya. Wisata mampu mendorong perekonomian masyarakat sekitarnya. Keramah-tamahan dan jangan asal mematok harga tinggi pada makanan/kuliner atau souvenir.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, yang penting akses mudah, dan orang-orang disekitar sana ramah, pasti laris :)

      Delete
  5. Yang utama pemda setempat concern untuk perbaikan dan promosi daerah wisatanya y mba karena bakalan jadi income daerahnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak Herva, harus terus menerus diperbaiki dan promosi, agar banyak peminatnya..

      Delete
  6. jemabtan cinta euy
    jadi kepengen tau jembatan cinta itu apa,
    hehe

    ReplyDelete
  7. Di banyuwangi juga lagi ada semacan pembangunan wisata oleh warga sekitar. Beberapa tempat wisata yang awalnya nggak terkenal dan bahkan belum tersentuh jadi banyak diketahui sama banyak orang dan jadi tempat wisata yang perlahan mulai berkembang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak.. Sekarang pengembangan wisata emang lagi digalakkan. Semoga maju ya, wisata di Banyuwangi..

      Delete
  8. Bener banget. Pengembangan wisata itu adalah bisnis. Kalau tempatnya indah, akan banyak pengunjung, kalau banyak pengunjung, kesempatan pemasukan uang pun makin besar.

    ReplyDelete
  9. Mudah2an aja ramai pengunjungnya setelah dibangun dan nggak mengganggu ekosistem yg laib

    ReplyDelete