Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Review Film Men In Black: International

Review Film Men In Black: International.


www.erycorners.com
Sumbe: instagram @meninblack

Hallo, Pecinta Film. Kali ini saya balik lagi untuk mereview film yang sudah saya tonton. Sebenarnya sudah agak lama sih saya nonton. Tepatnya weekend dua minggu yang lalu. Sabtu, 22 Juni 2019. Saya ke Rajawali Cinema di Purwokerto dengan naik bus BRT Trans Jateng yang menghubungkan Purbalingga dan Purwokerto. (Okay, review naik BRT akan saya ulas kapan-kapan. Update sudah ditulisa ya, Pengalaman Naik BRT Trans Jateng). Kini bahas film dulu sebelum menguap meski sekarang entah tayang atau tidak di bioskop.


Tanpa banyak ini dan itu, saya dan Pak Suami masuk, beli cemilan dulu, terus masuk ke Studio 3. Ternyata cukup sepi nih yang menonton film sama kami. Oh ya, kami menonton film MIB: INTERNATIONAL.

Alasan saya untuk menonton film ini cukup klasik, karena pemeran utamanya ada Chris Hemsworth. Tahu kan, siapa sosok pria gagah dan tampan ini? Dia yang memerankan jadi Thor. Tapi apakah di film MIB: International ini dia sesukses Thor? Check di bawah ini:

Hulala, Agen H memang cakep :D | Sumber: instagram @meninblack

Diawali Agen H (Chris Hemsworth) dan Agen T (Liam Neeson), atasannya ke Paris untuk melakukan 'peperangan' terhadap Alien yang akan masuk ke Bumi melalui lubang cacing yang tersambung ke Puncak Menara Eiffel.

Selanjutnya kembali ke masa dua puluh tahun lalu di mana gadis kecil yang bernama Moly bertemu dengan makhluk asing dari Tarantian, Kubla Nakshulin. Dan dia pun tahu apa yang terjadi pada orangtuanya, bahwa mereka 'dihlangkan ingatannya' oleh petugas Men In Black (MIB), agar orangtua Moly tidak ingat soal makhluk Alien itu.

Semakin hari semakin tumbuh dewasa Moly sangat ingin masuk menjadi bagian dari MIB. Dan akhirnya dengan cara menyusup, dia berhasil menjadi bagian dari Men In Black, mm tepatnya Men and Woman In Black. Okay.

www.erycorners.com
Dan ini gantian saya yang mengantri, huhuhuhu

Moly namanya disamarkan dan menjadi Agen M (Tessa Thompson). Tugas pertamanya dia dikirimkan ke London. Dan inilah kisah perjalanannya bertemu dengan Agen H, Agen C dan Agen T.

Pertama kali melihat Agen H, Moly langsung terpana, oh bukan Moly saja, melainkan banyak Alien wanita pun yang terpesona dengan ketampanan sang Agen H.

Dengan cerdik Agen M mendekati Agen H dan berusaha untuk menjadi partnernya. Okay, dia berhasil. Petualangan dimulai.

Agen H ini salah satu agen yang berprestasi di MIB, karena waktu itu di Paris dia berhasil mengalahkan Hive (monster Alien) dengan sebuah akal dan teknologinya. Tentu saja Agen M makin terpana.

Mereka berdua mendapat tugas untuk menemui Vungus, salah satu Alien baik yang harus dilindungi dan sedang diincar oleh dua orang Alien jahat. Ternyata mereka bisa disusul oleh dua Alien jahat itu. Bahkan Vungus dikejarnya sampai kecelakaan mobil yang dibuat oleh Alien jahat.

Dua Alien yang jahat yang mengejar senjata rahasia | Sumber: instagram @meninblack

Pertempuran terjadi antara kedua Alien melawan Agen H dan M. Fix dimenangkan oleh kedua Alien dan berhasil kabur. Sementara itu di detik-detik terakhir Vungus meninggal, dia memberikan sesuatu kepada Moly. Katanya dia tidak lagi percaya sama H, dia sudah berubah, bukan H yang dulu lagi.

Hasil dari kematian Vungus membuat Agen C marah dan meminta H segera dipecat dari team MIB. Tapi lagi-lagi dia mendapat pembelaan dari Agen T, atasan mereka. Hingga pada akhirnya H mengajak M ke Marrakesh untuk mencari sebuah kebenaran. Di sana mereka bertemu 'jenderal bidak catur' yang kehilangan kerajaannya, semuanya tewas dibunuh dua Alien jahat itu, termasuk sang ratu kesayangannya. Dan akhirnya dia menganggap M sebagai ratu barunya.

Ternyata di Marrakesh mereka juga dikejar oleh orang-orangnya Agen C. Fine, pertarungan antar sesama MIB yang menyebabkan H dan M kabur dengan kendaraan super dan mendarat di gurun pasir. Dan M pun jujur ke H telah diberi sesuatu oleh Vungus. H masih tidak percaya mengapa Vungus lebih percaya ke M orang yang baru dikenalnya. Sementara mereka mengobrol, benda itu bergerak dan berubah menjadi senjata yang mematikan.

Agen M sedang memperlihatkan benda yang diberikan oleh Vungus | Sumber: instagram @meninblack

Tentu saja mereka langsung mencobanya. And fix, itu bisa menghancurkan gurun. Tapi, ketika senjata itu mengecil lagi, tiba-tiba diambil oleh Alien kecil dan membawanya kabur. Agen H tentu langsung tahu, itu akan dibawa ke mana. Dibawa ke Riza, Alien wanita cantik yang pernah dikencani Agen H. Di rumah Riza ini lah terjadi pertempuran namun tidak sengit karena begitu mudahnya Agen H dan M mengambil senjata itu. Dan pas mau pulang, mereka dihadang oleh dua makhluk Alien yang membunuh Vungus, tapi tiba-tiba dibunuh oleh teman-teman MIB yang dipimpin oleh Agen T. Sungguh tidak ada greget pertarungannya.

Hingga pada akhirnya Agen T ini yang menginginkan senjata kecil itu untuk membuka lubang cacing dan memanggil teman-temannya. Fix, mereka ke Paris lagi. Namun kali ini Agen H melawan Agen T yang selama ini sudah seperti ayahnya sendiri. Tapi Agen T itu berubah wujud jadi monster.

www.erycorners.com
Sebelum pulang, sempetin dulu foto di bioskop mumpung lagi sepi

Kesimpulan:
Dari seluruh penampilan, sungguh tidak seru. Dan akhirnya kurang wow menurut saya. Enggak tahu juga ya, mungkin karena saya sudah terbiasa nonton Thor baik di filmnya ataupun di The Avengers, dia selalu kuat, garang dan membasmi musuh dengan sangat taktis. Tetapi di film MIB International dia kurang greget, banyak bicara, grusa grusu dan lain sebagainya.

Justru film MIB: International ini cocok untuk dikaterogikan film action dengan bumbu komedi. Yupz, karena Agen H dan M itu kadang membuat lelucon yang cukup lucu dan bikin ketawa penonton. Terlebih ketika Agen H itu dihajar habis oleh Kubla Nakshulin yang sudah besar dan menjadi pengawal Riza. Cukup lucu di sini, di mana Agen H kewalahan dan selalu malang. Dan yang bikin ketawa, ketika dia jatuh, terus tanpa sengaja mendapatkan palu kecil untuk melawan Makhluk Tarantian itu. Sontak kami yang menonton ingin tertawa, jadi ingat Thor dengan palunya. Hehehe.

Tapi, entahlah, mungkin filmnya yang disetting begitu atau bagaimana. Saya juga tidak tahu, intinya petualangannya kurang seru. Gitu sih menurut saya. Kalau menurut teman-teman, bagaimana? Sudahkah ada yang menonton MIB International? Coba share di kolom komentar pendapat temen-temen, ya. Terima kasih.


Eh, btw, aku nulis 'okay' dan 'fix' berapa kali, ya?
Eri Udiyawati
Eri Udiyawati Hallo, saya Eri Udiyawati. Seorang Perempuan yang suka menulis dan traveling. Blogger asal Purbalingga, Jawa Tengah. Suka menulis berbagai topik atau bahkan mereview produk. Email : eri.udiyawati@gmail.com | Instagram: @eryudya | Twitter: @EryUdya

2 comments for "Review Film Men In Black: International"

  1. naaaah aku jg banyak diksh tau kalo filmnya jelek mba. temen2 ygudh nonton pd bilang ga ush ditonton, msh lbh seru pas yg main will smith. makanya sampe skr aku blm liat :D.

    sayang yaaaa.. pdhl aku jg udh bayangin Chris yg main pasti bagus.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya,Mba Fanny.. sayang banget :( :(
      Mungkin Chris belum beradaptasi atau belum Move on dari Thor. Hahaha

      Delete