Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

7 Dampak Virus Corona yang Sangat Terasa

Virus Corona
Corona, atau yang kita kenal juga sebagai Covid-19, virus yang menjadi wabah selama beberapa bulan ini kian santer diberitakan. Dan korban masih terus saja bertambah, bahkan sudah ribuan orang meninggal akibat virus tersebut di seluruh penjuru dunia.

Dan kali ini saya ingin membahasanya, bukan tentang berapa jumlah korban atau bagaimana cara penanggulangannya, karena saya bukan ahlinya. Tetapi saya ingin membahas dampak yang terjadi akibat wabah Corona tersebut.  Iya, sadar atau tidak, akibat adanya pandemi virus tersebut, banyak sekali akibat yang terjadi.

Berikut merupakan dampak Virus Corona yang mewabah di kehidupan atau lingkungan sekitar kita:

1. Ekonomi melemah
Percaya enggak percaya, saya sangat merasakan bahwa akibat Virus Corona ini perekonomian di negara kita makin melemah. Memang tidak semuanya, tapi yang saya rasakan dari hal-hal kecil sangat terasa. Pasar-pasar yang setiap pagi biasanya ramai, saat ini sudah sepi, sebagian toko tutup. Toko-toko baju yang sering dibanjiri pengunjung untuk belanja outfit atau hanya sekedar ingin ganti model baju, mereka juga sebagian tutup. Tempat makan dan tempat wisata yang biasanya saya jadikan sebagai tempat hangout saya dengan suami atau teman-teman, juga tutup.

Termasuk peternak ayam juga ikut merasakannya. Kemarin adik saya ke pasar tradisional di Desa Pengalusan, Kecamatan Mrebet, Purbalinga; beli ayam potong cabut bulu, harga 1 kg ayam itu hanya Rp 17.500,00. Biasanya, normal itu Rp 22.000,00 - Rp 26.000,00 per kg. Pedagang ayam lainnya pun juga, kemarin ada yang memasarkan hasil ayam ternaknya dengan harga Rp 15.000,00 per kg. Bahkan, teman sekolah sepupu saya, dia malah bagi-bagi hasil panen ayamnya tersebut. Dan saya kebagian ayam 2 ekor secara gratis. Sungguh, miris.

Dari beberapa hal tersebut, jelas sudah, dampak ke perekonomian kita melemah. Bahkan, penjual makanan di tempat saya kerja, mereka libur semua. Tentu ini sangat berimbas ke pendapatan mereka. Semoga ada rezeki lain yang tak terduga, yang lebih berkah dan melimpah. Aamiin.

Pandemi covid-19

2. Kepanikan yang lebih dari biasanya
Entah hanya saja atau beberapa orang juga mengalaminya. Awalnya, ketika mendengar berita tentang Corona sudah masuk ke Indonesia, saya masih tenang. Masih mencoba berpikir positif. Namun, minggu ini, berhubung banyaknya jumlah pemudik yang dari Jabodetabek pulang kampung, dan sampai saat ini sudah ada 5 orang yang dinyatakan positif Corona di daerah kami. Langsung, saya panik. Membuka media sosial isinya beritany tentang update korban positif Corona tersebut. Sampai-sampai saya mematikan story WA beberapa teman yang isinya update-an tersebut. Iya, saya tidak sanggup lagi kalau membaca berita tentang korban, itu seperti menakuti diri saya sendiri dan membuat mental saya down. Dan berhubung saya menyadari hal tersebut, saya langsung ambil tindakan untuk diri sendiri mencari berita-berita yang lucu atau menyemangati diri ini.

3. Menjalani social distancing yang berat
Bagi orang yang sudah terbiasa dengan mobilitas sangat tinggi. Ruang gerak saat ini dibatasi tentunya menjadi masalah. Kadang rasa jenuh, bosan dan suntuk seharian di rumah saja itu sangat-sangat menjengkelkan.

4. Sebagian orang memborong kebutuhan pokok
Ini yang sangat disayangkan. Ya, beberapa daerah  memang sudah menutup toko-toko dan menjalani aktivitas dari rumah saja. Tapi please deh, buat yang banyak duit, jangan memborong kebutuhan pokok secara semena-mena. Kalau untuk kurun waktu satu minggu, it's okay, tapi jangan sampai menimbun.

5. Sekolah diliburkan dan belajar di rumah
Sudah tiga minggu lebih, di daerah saya sekolah diliburkan dan mereka diberi tugas untuk dikerjakan di rumah. Bahkan learn from home ini berlanjut sampai pertengahan April 2020, yang sebelumnya hanya dijadwalkan sampai tanggal 28 Maret 2020.

Covid-19

6. Orang tua mulai menyadari betapa beratnya tugas guru
Berhubung adanya Learn From Home, anak-anak tentunya belajar di rumah. Dan sebagian besar anak-anak memang bandel. Mungkin karena bersama orang tuanya sendiri, jadi mereka cenderung lebih manja dan malas-malasan. Tak sedikit para ibu yang mengeluhkan kalau belajar di rumah itu benar-benar menguras emosi jiwa. Dengan begitu, mereka mulai menyadari, betapa sabarnya guru yang mengajar di sekolah. Satu kelas lebih dari 30 anak dengan karakter yang berbeda-beda. Sedangkan, orang tua yang menghadapi anaknya sendiri juga sudah mulai mengelus dada.

7. Jalanan terasa lengang
Meski saya tidak tinggal di daerah metropolitan. Tetapi saya juga merasakan bahwa jalanan di daerah saya juga cukup lengang. Hal ini terjadi karena sebagian sudah mulai Work From Home bagi pekerja dan Learn From Home bagi pelajar.


Dari semua hal di atas, saya yakin masih banyak dampak lainnya untuk kita dan lingkungan kita akibat Virus Corona ini. Mungkin setiap daerah atau individu berbeda-berbeda, karena kasus yang ada juga berbeda-beda. Tapi yang terpenting, saat ini kita mesti benar-benar jaga kesehatan. Semoga kita dan keluarga tidak ada yang terkena virus tersebut. Dan semoga virus ini segera hilang dari bumi ini. Iya, bukan hanya hilang dari Indonesia, semoga segera hilang dari seluruh penjuru dunia dan kita bisa beraktivitas normal seperti sediakala lagi. Aamiin aamiin ....

Terima kasih sudah mampir di sini, mari kita sama-sama mencegah penyebaran Virus Corona dengan cara membatasi diri dari keramaian, stay at home saat ini merupakan pilihan terbaik bagi kita. Dan tentunya kita juga pasti bisa melakukan hal-hal baik kok dari rumah.
Eri Udiyawati
Eri Udiyawati Hallo, saya Eri Udiyawati. Seorang Perempuan yang suka menulis dan traveling. Blogger asal Purbalingga, Jawa Tengah. Suka menulis berbagai topik atau bahkan mereview produk. Email : eri.udiyawati@gmail.com | Instagram: @eryudya | Twitter: @EryUdya

20 comments for "7 Dampak Virus Corona yang Sangat Terasa"

  1. Efek Corona ini luar biasa Mba
    Di Surabaya, beberapa mall tutup.
    Warung dan usaha kuliner juga berguguran.
    OJOL sambat ngga ada order blas, seharian.
    SURABAYA lhoo, padahal :((((

    ReplyDelete
  2. duhh jangan sampai coronanya betah ya di Indonesia. kebayang banget dampak negatifnya akan semakin besar.

    ReplyDelete
  3. bener banget apalagi tentang jalanan, sekarang aku berangkat jam 7 lewat aja masih nyampe jam 8 di kantor hehe

    ReplyDelete
  4. Wabah Corona ini bikin sedih ya, Mbak. Aku turut prihatin lihat mereka yang terdampak seperti ini. Saat harga-harag barang jadi murah ternyata ada pihak lain yang menjerit karena bukannya malah untung. Semoga wabah ini lekas usai dan semuanya segera pulih

    ReplyDelete
  5. Ekonomi melemah terutama mereka yang harus mencari penghasilan harian ya dan gak bisa keluar rumah. Semoga Pandemi ini segera berakhir

    ReplyDelete
  6. 7 dampak akibat virus corona tersebut memang terasa banget Mbak. Yang langsung kena dampak ekonomi, karena dgn anjuran stay at home, yg biasanya suka kuliner jadi lebih membatasai (milih masak sendiri sebisanya). Ojol jadi sepii banget, SPBU pun omzetnya drop hampir 50%, imbasnya pemotongan gaji karyawan

    ReplyDelete
  7. Bener, Mbaaak. Aku kasihan dengan saudara2 yang pedagang harian pada ngeluh sepi. Jangankan untung, balik modal aja mereka enggak. Ojol juga gitu. Semoga wabah ini segera usai, kasihan melihat semakin banyak orang yang susah. Aku mau bantu, tapi tidak bisa berbuat banyak. Sediih sekali.

    ReplyDelete
  8. Kalo aku dampaknya biasanya belanja ke mana-mana untuk keperluan warung jadi lebih hati-hati. BIasanya ada job ngajar ketemu orang banyak, jadi direm ditunda. Semoga wabah ini lekas hilang ya Mba. Ammiin

    ReplyDelete
  9. Baru-baru ini aku dapat pesan WAG dari pemuka agama via WAG.
    Intinya sih bilang, tolong jangan melulu membahas keburukan corona.
    Cobalah sesekali melihat sisi baiknya.

    Duh, membaca pesan itu aku seperti ditampar, plak, plak!

    Beliau menuliskan bahwa corona itu mengajarkan hal baik juga seperti, orang jadi menjaga atau lebih peduli dengan kebersihan, jadi lebih beradab saat batuk dan bersin dan lain sebagainya.

    Jadi ini cara Tuhan mengingatkan kita, manusia, di seluruh dunia, "Jagalah kebersihan!"

    ReplyDelete
  10. Corona ini serba kompleks efeknya ya, mbak.. yang jualan, pad agulung tikar. Kembalj ke kampung halaman, dengan resiko membawa covid. Kompleks banget

    ReplyDelete
  11. harga ayamnya kok turun? kalau ditempatku cenderung stabil malah, harga gula yang mahalnya kebangetan kmrn sempat 25 /kg

    ReplyDelete
  12. Jalanan lenggang tapi masuk ketiga minggu ini mulai rame lagi, orang mulai jenuh di rumah saja dan mau cari makanan. Semoga wabah ini sudah hilang ketika Ramadhan ya.

    ReplyDelete
  13. Yang paling menimbulkan dampak berat kayaknya yang faktor ekonomi ya. Betapa banyak perusahaan yang ditutup, hotel dijual, juga para pekerja harian yang harus stop karena kebijakan work from home tidak berlaku untuk mereka. Yuuk kita doakan bersama-sama agar kondisi ini lekas berlalu.

    ReplyDelete
  14. Iya mba...bener bnget. Efeknya sudah merasa banget.. Aku berharap bangsa ini bisa melewati fase berat ini dengan baik, dan kalau bisa secepatnya...

    ReplyDelete
  15. bener banget nih mbak, bahkan ada teman psikolog yang bilang banyak orang mulai stres dan depresi loh. Bukan hanya ibu rumah tangga yang susah ngadepin anaknya tapi para pengusaha juga mulai stress gak bisa bayar pegawainya. Banyak pengangguran pula

    ReplyDelete
  16. Yg paling terasa nomor 1. Banyak orng kehilangan pekerjaan atau pendapatan berkurang drastis . Semoga wabah ini cepat berlalu

    ReplyDelete
  17. Efek Corona ini memang di segala bidang ya Mbak. Yg jualan sepi, yg ojo gak dapat penumpang bahkan gerai-gerai di mall besar pun tutup. Perusahaan suami saya juga kehilangan banyak omset karena banyak gerai di mall mall besar tutup

    ReplyDelete
  18. Rumahku pinggir jalan utama, sejak diminta di rumah aja, suasana jalan seperti saat libur lebran. Sepiiii.. Namun, hikmahnya biasanya debu masyaaAllah cepat sekali tebal tapi sekarang relatif lebih bersih.

    ReplyDelete
  19. Dampak corona ini berasa banget di hampir semua lini kehidupan. Jalanan sekarang sepi banget tapi debu semakin sedikit

    ReplyDelete
  20. Efek banyak yang mudik sudah terasa ya. Serba salah juga. Ga mudik tapi ga ada pekerjaan sedangkan biaya hidup di Jakarta sangat mahal. Semoga segera berlalu ya Corona ini.

    ReplyDelete