Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Review Film : S.P.E.C.T.R.E

Bagi penikmat film laga tentulah tidak asing dengan aktor tampan, Daniel Craig. Dia selalu ditunggu-tungu dalam memerankan menjadi agen rahasia 007, James Bond. Semenjak pemeran James Bond dimainkan oleh Daniel Craig, saya tidak pernah melewatkan satu film pun darinya, pasti saya menonton. Termasuk film terbarunya, yang diputar secara serentak di seluruh bioskop Indonesia pada tanggal 06 November 2015. Dan pada hari ini, saya mencoba untuk kembali mereview film tersebut.


Sinopsis Film S.P.E.C.T.R.E


Perayaan Hari orang yang mati di Kota Meksiko

Diawali dengan sebuah Perayaan Hari Orang Mati di Mexico, James Bond mencoba untuk membunuh seseorang. Dari balik gedung, dia mencoba menguping pembicaraan dan siap menarik pelatuk senapannya.

James Bond saat terjatuh karena hotel runtuh di Meksiko

Aksi tembak menembak pun terjadi, sampai tim dari musuh melemparkan bom yang menyebabkan gedung runtuh. Mereka pun melakukan aksi kejar-kejaran di tengah-tengah jalan raya yang berisikan orang-orang yang sedang merayakan festival. Sampai di alun-alun, pria yang diburu James Bond mencoba kabur dengan dijemput Helikopter, Bond tidak kalah akal, dia pun ikut masuk ke Heli tersebut. Perkelahian pun terjadi dan dimenangkan oleh Bond.

Setelah membunuh Marco Sciarra, dia kembali ke London dan mendapatkan teguran keras dari M. Terlebih sistem keamanan digabung yang diketuai oleh Max Denibigh (Kepala Dinas Keamanan Gabungan Inggris/CNS). Yang akhirnya dipanggil Mr. C oleh James Bond.

Setelah itu, Bond kembali ke rumah, dia mendapatkan paket berupa dokumen masa lalu yang telah terbakar. Paket itu berisi surat perintah perwalian sementara dan foto masa remajanya.

Demi menuntaskan tugas yang diwariskan oleh M15 yang sudah meninggal, Bond pergi ke Roma untuk menghadiri pemakaman Marco Sciarra. Setelah itu, dia menemui istrinya untuk mencari tahu di mana tempat organisasi itu bersemayam. Dengan mudah pun didapatkan, La Pallazo Cadenzo, sebuah tempat yang sedang mengadakan pertemuan organisasi untuk menyebarkan farmasi palsu dalam pencegahan virus HIV, Aids, dll.

Super Car yang harusnya milik 009, tetapi diambil 007

Selama rapat berlangsung, Bond menyusup dan akhirnya diketahui oleh mereka. Dia mencoba meloloskan diri yang akhirnya dikejar oleh pengganti Marco Sciarra, seorang pria berbadan tinggi dengan bertubuh besar. Bond berhasil lolos dan segera menuju ke Attersee, Austria. Dia menemui Mr. White untuk mencari tahu di manakah Franz Oberhauser bermarkas. Mr. White menyebut 'Amerika' yang hanya diketahui oleh putrinya yang sedang bersembunyi. Bond berjanji akan melindungi putrinya.

Mr. White saat ditemui James Bond

Bond segera ke klinik Hauffnar di mana Putri Mr. White bekerja sebagai konsultan kesehatan. Bond menyamar sebagai pasien, dengan obrolan mereka, akhirnya Bond memberitahukan bahwa Mr. White, ayahnya, sudah meninggal. Dia sempat mengusir Bond, namun akhirnya dia mau menurutinya setelah Bond membebaskan dia dari penculikan.

Dr. Madeleine Swann (Putri Mr. White)
Dr. Madeleine Swann pun dikenalkan dengan Q, seorang teknisi komputer dari intelegensi 00. Sebelum Q menyebutkan nama organisasi tersebut, Dr. Swann, sudah mengatakannya, S.P.E.C.T.R.E. Akhirnya, Q diminta Bond untuk segera pulang ke London. Sedangkan dirinya dengan Madeleine Swann menuju tempat di Tangier, Marocco. Tempat tersebut bernama L'americain, di mana sebuah hotel kuna peninggalan Mr. White.

Saat makan malam di kereta
Di situ, Bond dan Swann menemukan petunjuk untuk mencari Franz Oberhauser. Terletak di sebuah gurun Afrika Utara. Mereka menuju ke sana dengan naik kereta. Di perjalanan tersebut, ternyata ada yang menyerang, yang hampir saja membuat Bond terlempar dari gerbong kereta.

Mereka pun berhasil menuju markas Franz Oberhauser. Bond hampir saja mati saat Franz menyiksanya. Beruntung saja, jam tangan yang diberi Q, bisa dijadikan bom. Setelah berhasil meledakan bangunan tersebut, mereka kembali ke London untuk menyelesaikan beberapa tugas.


Revie Film

Untuk acting Daniel Craig memang sudah tidak asing lagi. Label sebagai agen rahasia 007 sudah melekat pada dirinya. Untuk penampilannya di Film SPECTRE juga bagus, hanya saja filmnya yang menurut saya kurang greget, karena kurangnya kejutan-kejutan seperti di film-film sebelumnya.


Setelah selesai berperang di kereta
Namun, ada adegan yang cukup menegangkan, pertama saat mereka berdua naik kereta yang sedang menikmati jamuan makan malam tiba-tiba diserang oleh pria berbadan besar (pengganti Marco Sciarra). Di sini, pertarungan seru pun terjadi, membuat jantung yang menonton berdebar-debar dan menebak-nebak apakah James Bond terlempar atau tidak. Dan ternyata tidak, Madeleine berhasil membantunya, dan yang terlempar ke luar pria yang bertubuh besar itu.


Ketika Franz yang merupakan saudara angkat Bond menyiksanya
Kedua, saat mereka berdua di markas Franz Oberhauser. Di mana Bond terperangkap dengan sebuah mesin yang dikendalikan oleh Franz. Saat itu Bond merasa kesakitan karena syaraf otaknya mencoba ditembus dengan sebuah jarum kecil. Franz pun memberitahukan pada Madeleine, bahwa Bond akan melupakan dirinya, tapi ternyata tidak. Dan Franz sendiri memberi tahu nama barunya Ernst Stavro Blofeld, nama dari keturunan ibunya. Beruntung saja, jam tangan pemberian Q bisa dijadikan bom sehingga mereka berhasil lolos, bahkan mampu meledakkan markas tersebut.

James Bond berhasil meledakan markas Blofeld


Dan yang terakhir, saat Bond mencari Madeleine yang disandra oleh Blofeld. Di sebuah gedung tua yang telah terpasangi bom dan akan meledak dalam waktu 3 menit. Rasa khawatir dan cemas berhasil ditampakkan Bond saat dia belum menemukan Madeleine. Dan hal ini yang memang membuat menarik film Spectre. Bahkan di sini, terlihat bahwa Bond mencintai Madeleine, biasanya dalam film-film James Bond, wanita itu hanya sebagai 'pelengkap' dalam pencarian misi. Tapi, di sini, Bond pun mencintai Madeleine.
Tidak ada waktu lagi, James Bond harus menggendong Madeleine dan segera melompat

Kesimpulan

Bagi penikmat film Daniel Craig, pasti banyak yang setuju dengan saya, bahwa film ini kurang greget tapi bukan berarti tidak bagus. Namun, menarik untuk ditonton, karena selalu ada aksi yang menegangkan. Selain itu, romantisme antara James Bond dengan Madeleine juga bagus, tidak biasanya Bond menampakkan perasaannya terhadap teman wanitanya.


Q (Ben Whishaw)
Dan di film ini, peran Q (Ben Whishaw) sangat baik. Berperan sebagai teknisi komputer sekaligus peretas jaringan dan data (hacker), sangat membantu Bond untuk mencari informasi-informasi penting tentang musuhnya.



Dan satu lagi yang membuat bagus di film ini, lagu yang menjadi soundtrack-nya bertajuk lagu romantis yang dinyanyikan oleh Sam Smith.


Demikian sinopsis dan review film SPECTRE versi Ery Udya, semoga segera muncul film terbarunya James Bond 007. ^_^


Eri Udiyawati
Eri Udiyawati Hallo, saya Eri Udiyawati. Seorang Perempuan yang suka menulis dan traveling. Blogger asal Purbalingga, Jawa Tengah. Suka menulis berbagai topik atau bahkan mereview produk. Email : eri.udiyawati@gmail.com | Instagram: @eryudya | Twitter: @EryUdya

2 comments for "Review Film : S.P.E.C.T.R.E"

  1. Saya tuh so far males liat film ini, sekuelnya nggak berujung ngalahin sinetron, adek saya sampe maksa2 "Percaya deh, sekalinya nonton ngeliat abang Daniel...langsung terkiwir2!"

    Eh beneraaan, baru Spectre ini saya tonton dan sukses terkiwir2...ganteeeeng boook! Buahahahaha

    Dan kalo ngeliat ada agent MI5, saya kok keinget agent Ethan di Mission Impossible yak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa emang ganteng bangeettt..

      Dan, memang bener, jadi mirip Mission Imposible yang Rouge Nation.

      Delete