Cinta Ini Belum Berakhir
CINTA INI BELUM BERAKHIR
Oleh : Ery Udya
“Lebih
baik kita putus .” Ucapnya kepada gadis yang sedang berdiri
melihatnya berlatih basket. Kemduian pemuda
itu segera pergi meninggalkan lapangan basket. Dia pergi sambil
mengelap wajahnya yang penuh keringat dengan handuk kecil berwarna
merah berlogo klub sepak bola Mancester United.
“Roni,
tunggu! Apa maksudmu?!” panggil gadis itu. Dia masih belum mengerti
apa maksud apa kata-kata yang diucapkan oleh kekasihnya itu.
Pemuda
itu pun berhenti sejenak. Dia menoleh ke belakang. Dia hanya menatap
sinis kepada gadis itu yang sedang menahan air matanya agar tidak
terjatuh. Hanya sesaat Roni memandangnya, kemudian dia berbalik dan
melangkah lagi.
“Roni!”
pekik gadis itu, kemudian berlari mengejar Roni. Dia berhasil
memegang pundak Roni dari belakang. Dia membalikan badan Roni. Mereka
berdua bertatap mata.
“Apa
kalimatku kurang jelas tadi, Nita?” tanya Roni.
“Maksudmu
apa, Ron? Apa salahku? Selama ini kita baik-baik saja, dan kenapa ...
kenapa kamu lakukan ini padaku, Ron? Kenapa?” Nita mencoba mencegah
Roni untuk tidak mengakhiri hubungan yang telah terjalin selama enam
bulan.
“Maaf,
Nita! Aku harus pergi, lagian kita harus konsentrasi belajar
menghadai Ujian Akhir Semester Genap untuk kenaikan kelas ke kelas
III. Kita mesti lebih giat lagi belajarnya.” Tanpa merasa bersalah
Roni pergi begitu saja meninggalkan Nita.
Terasa
sesak dada Nita, serasa dia berada di ruang hampa udara. Sakit yang
dia rasakan begitu sakit rasanya, hatinya seperti terhunus pedang
yang begitu tajam. Apa salahnya? Selama ini dia bersikap baik kepada
Roni. Setiap kali Roni bertanding basket, pasti Nita selalu
memberikannya semangat, tapi kenapa balasannya seperti ini?
*****
Sudah
tiga bulan berlalu, Nita masih saja mengharapkan Roni untuk kembali,
tetapi hal itu sia-sia. Mereka satu sekolah dan hanya berbeda kelas.
Setiap hari Nita melihat Roni, hal itu semakin membuatnya terluka.
Nita sudah tidak tahan lagi dengan siksa batin yang dia rasakan. Nita
memutuskan untuk meninggalkan SMA yang sekarang, dia pindah ke SMA
yang jauh dari Roni. Mencoba mengubur semua kenangan-kenangan indah
bersama Roni.
Di
sekolah baru, Nita bisa membuka lembaran baru. Bisa belajar dengan
tenang untuk menghadapi UAS, dan yang terpenting bagi dirinya adalah
luka hatinya tidak akan timbul lagi. Ini saatnya bagi Nita untuk
bangkit dari keterpurukan karena sakit hati. Dengan suasana baru,
Nita menyulam hatinya yang telah hancur berserakan. Satu demi satu
kepingan hatinya ia kumpulkan lagi menjadi satu.
Waktu kian berlalu hingga
mereka semua lulus dari SMA, kenangan masa lalu itu tersimpan rapi di
dalam hati Nita. Dalam hati kecilnya selalu memanggil Roni. Nita
menyadari, tak mungkin lagi kenangan itu terulang, apa lagi entah
kabar Roni sekarang.
Nita berharap semoga saja
bisa bertemu kembali dengan Roni, karena sesungguhnya cinta ini
belum berakhir. Nita belum berakhir dengan Roni. Dia masih ingin
bersatu kembali, meski belum pasti. Hanya pada kepada Tuhan Nita
bersimpuh semoga diizinkan bertemu kembali dengan pujaan hatinya dan
bisa merajut kembali cinta yang belum berakhir.
“Biarkan sang waktu yang
akan membawa kita kepada cinta yang tak pernah berakhir.” Ungkap
Nita saat hendak terlelap dalam tidur.
Waktu subuh belum usai,
jalan masih gelap dan sunyi, matahari pun belum menampakkan dirinya.
Namun, waktu itu rumah Nita sudah ada yang mengetuk pintu. Nita yang
baru selesai shalat subuh membukanya. Dan ternyata, yang hadir adalah
Roni. Dia percaya Roni akan kembali lagi padanya, karena cinta ini
belum berakhir, masih terasa ada getaran di hati meski telah terpisah
oleh waktu. Dan mereka pun kembali bersatu.
***TAMAT***
Post a Comment for "Cinta Ini Belum Berakhir"
Terima kasih telah membaca postingan pada blog saya. Silakan tinggalkan komentar, dimohon jangan menggunakan link hidup.
Terima kasih.
:) :)