Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Soempah Pemoeda

Sumpah Pemuda

Kali ini saya menulis dengan nuansa yang berbeda dari biasanya, biasanya cerpen atau puisi atau apalah yang berurusan dengan hati. Tapi kali ini saya akan menulis tentang Sejarah, ya, sejarah Indonesia. Saya sebenarnya sangat cinta sekali dengan sejarah, dari jaman SD sudah sangat menikmati membaca buku-buku sejarah Indonesia. Cita-cita awal memang ingin menjadi Sejarawan, tapi sayang, itu tidak terkabul, saya salah ambil jurusan. Seharusnya mengambil materi Sejarah, tetapi malah mengambil Akuntansi. (Loh koq malah curcol :D), lanjut ke topic. Sejarah Indonesia banyak ragam dan banyak sekali, dari jaman makhluk Homo, Kerajaan Hindu, Kerajaan Budha, Kerajaan Islam, Masa Penjajahan, Masa Revolusi dan bahkan sampai saat ini. Sejarah Indonesia sangat menarik untuk kita ketahui. Di kesempatan ini, saya akan membahas sejarah yang sangat penting untuk Bangsa Indonesia tercinta ini.


Bulan Oktober, merupakan bulan yang tak kalah penting dari bulan Agustus (bulan Kemerdekaan NKRI). Kita lihat saja, di bulan Oktober banyak hari-hari nasional yang penting. Pada tanggal 1 Oktober, kita memperingati hari Kesaktian Pancasila. Selain itu, di bulan Oktober juga memperingati Hari TNI (Tentara Nasional Indonesia). Dan semua itu perjuangan setelah kemerdekaan NKRI. Kita lihat lagi, ke tahun-tahun yang silam. Pada tahun 1915, Indonesia telah berjuang, merebutkan kemerdekaan. Dari tahun itulah, lahir Pergerakan Nasional dari Kalangan Pemuda di Indonesia. Dan pada puncaknya, yaitu pada tanggal 28 Oktober 1928, lahirlah keputusan yang sangat penting untuk Bangsa Indonesia, yaitu Ikrar Sumpah Pemuda.

Kita tahu, setiap tanggal 28 Oktober, kita memperingati hari Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda adalah janji yang diucapkan para pemuda Indonesia pada masa perjuangan saat bangsa Indonesia masih dalam penjajahan. Semangat perjuangan bangsa indonesia untuk merdeka tidak pernah padam. Perlawanan persenjataan dan kedaerahan diubah menjadi perlawanan berorganisasi. Mereka mendirikan berbagai organisasi kepemudaan. Awalnya organisasi pemuda bersifat kedaerahan. Namun, selanjutnya organisasi kepemudaan bersifat nasional dan keagamaan.

Baca juga: Pahlawan Sejati

Organisasi yang brsifat kedaerahan adalah Trikoro Darmo, yang didirikan pada tahun 1915. Trikoro darmo adalah organisasi kepemudaan yang berasal dari Jawa, yang akhirnya berubah namanya menjadi Jong Java. Ini adalah organisasi pertama yang didirikan oleh para pemuda di Indonesia. Setelah munculnya Jong Java, berdirilah organisasi-organisasi kepemudaan yang lain yang masih bersifat kedaerahan. Diantaranya Jong Sumateranen Bon (Perkumpulan Para Pemuda Sumatera) dan Jong Batak Bond (Perkumpulan
Para Pemuda Batak).
Setelah munculnya organisasi-organisasi kedaerahan, maka munculah organisasi yang bersifat keagamaan. YaituJong Islamieten Bond, Anshor Nahdatul Ulama, Pemuda Muhammadiyah, Persatuan Pemuda Kristen, dan Persatuan Pemuda Katolik.

Setelah munculnya organisasi-organisasi yang bersifat kedaerahan dan keagamaan, maka pada Tahun 1926 berdirilah organisasi yang bersifat nasional, yaitu Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI). Dengan adanya PPPI, organisasi pemuda menginkan bersatu untuk menyatukan organisasi pemuda, dan diadakanlah Kongres Pemuda I, pada tanggal 30 April - 2 Mei 1926 di Jakarta. Dalam pertemuan Kongres Pemuda I ini kepentingan daerah masih sangat menonjol, sehingga pada saat itu masih sulit untuk
membentuk kebulatan tekad untuk mencapai Indonesia bersatu / Indonesia merdeka.

Tujuan Kongres Pemuda I adalah menanamkan semangat kerja sama antar perkumpulan Pemuda Indonesia. Kongres Pemuda I ini belum berhasil mendirikan suatu organisasi pemuda yang bersifat nasional. Namun, Kongres Pemuda I telah menghasilkan keputusan penting yaitu menyerukan persatuan berbagai organisasi pemuda yang bersifat kedaerahan dalam satu organisasi Pemuda Indonesia. Selain itu, Kongres Pemuda I juga menghasilkan keputusan untuk mempersiapkan Kongres Pemuda II, yang dipakarsai oleh PPPI.

Kongres Pemuda II berlangsung pada tanggal 26 sampai 28 Oktober 1928 di Jakarta. Kongres Pemuda II ini berlangsung dengan suasana semangat persatuan dan kebangsaan. Dalam Kongres Pemuda II dihadari oleh seluruh organisasi pemuda yang ada di Indonesia.

Hasil keputuasan Kongres Pemuda II, antara lain :
  • Menerima Lagu Indonesia Raya, ciptaan Wage Rodulf Supratman sebagai
    lagu kebangsaan.

  • Menerima Sang Merah Putih sebagai bendera Indonesia.
  • Semua organisasi pemuda dilebur menjadi satu dengan nama Indonesia Muda.
  • Mengambil Keputusan/Ikrar yang dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.


Ikrar Sumpah Pemuda :

SOEMPAH PEMOEDA

Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928


Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928.


Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)

Peserta :
  1. Abdul Muthalib Sangadji
  2. Purnama Wulan
  3. Abdul Rachman
  4. Raden Soeharto
  5. Abu Hanifah
  6. Raden Soekamso
  7. Adnan Kapau Gani
  8. Ramelan
  9. Amir (Dienaren van Indie)
  10. Saerun (Keng Po)
  11. Anta Permana
  12. Sahardjo
  13. Anwari
  14. Sarbini
  15. Arnold Manonutu
  16. Sarmidi Mangunsarkoro
  17. Assaat
  18. Sartono
  19. Bahder Djohan
  20. S.M. Kartosoewirjo
  21. Dali
  22. Setiawan
  23. Darsa
  24. Sigit (Indonesische Studieclub)
  25. Dien Pantouw
  26. Siti Sundari
  27. Djuanda
  28. Sjahpuddin Latif
  29. Dr.Pijper
  30. Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
  31. Emma Puradiredja
  32. Soejono Djoenoed Poeponegoro
  33. Halim
  34. R.M. Djoko Marsaid
  35. Hamami
  36. Soekamto
  37. Jo Tumbuhan
  38. Soekmono
  39. Joesoepadi
  40. Soekowati (Volksraad)
  41. Jos Masdani
  42. Soemanang
  43. Kadir
  44. Soemarto
  45. Karto Menggolo
  46. Soenario (PAPI & INPO)
  47. Kasman Singodimedjo
  48. Soerjadi
  49. Koentjoro Poerbopranoto
  50. Soewadji Prawirohardjo
  51. Martakusuma
  52. Soewirjo
  53. Masmoen Rasid
  54. Soeworo
  55. Mohammad Ali Hanafiah
  56. Suhara
  57. Mohammad Nazif
  58. Sujono (Volksraad)
  59. Mohammad Roem
  60. Sulaeman
  61. Mohammad Tabrani
  62. Suwarni
  63. Mohammad Tamzil
  64. Tjahija
  65. Muhidin (Pasundan)
  66. Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
  67. Mukarno
  68. Wilopo
  69. Muwardi
  70. Wage Rudolf Soepratman
  71. Nona Tumbel
Catatan :
Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"
gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.
  1. Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat
    di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie Kong Liong.
  2. Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau
    Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orangyaitu :
    a. Kwee Thiam Hong
    b. Oey Kay Siang
    c. John Lauw Tjoan Hok
    d. Tjio Djien kwie

Makna yang terkandung dalam Sumpah Pemuda.

Di kalangan tokoh-tokoh pergerakan telah ada perubahan pola pikir, dari lingkup kedaerahan ke lingkup nasional. Perubahan pola pikir itu melahirkan kesadaran nasional bahwa seluruh penduduk yg mendiami Nusantara ini menjadi satu bangsa besar dengan nama Indonesia. Disepakatinya penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa Persatuan. Berbagai organisasi dari beragam daerah dapat berkomunikasi dengan
bahasa Indonesia, sehingga tidak terjadi salah paham/salah mengartikan seperti ketika menggunakan bahasa daerah.

Makna Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa.

  • Satu Nusa memiliki bahwa Bangsa Indonesia mengaku bertanah air satu, tanah air Indonesia. Nusa artinya pulau, tanah air, tanah tumpah darah, tanah tempat kita tinggal. Satu nusa berarti meskipun kita
    terdiri atas beribu-ribu pulau tetapi satu tanah air yaitu Indonesia.
  • Satu bangsa artinya bahwa meskipun bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan budaya yang beraneka ragam, tetapi kita tetap menyatu sebagai satu bangsa yaitu Bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia memiliki bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sekaligus bahasa persatuan. Bahasa nasional sangat diperlukan oleh bangsa Indonesia agar dapat dimengerti oleh seluruh rakyat Indonesia.
  • Satu bahasa mempunyai makna untuk mewujudkan persatuan bangsa kita harus menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa.

Eri Udiyawati
Eri Udiyawati Hallo, saya Eri Udiyawati. Seorang Perempuan yang suka menulis dan traveling. Blogger asal Purbalingga, Jawa Tengah. Suka menulis berbagai topik atau bahkan mereview produk. Email : eri.udiyawati@gmail.com | Instagram: @eryudya | Twitter: @EryUdya

Post a Comment for "Soempah Pemoeda"